Pemilu Dongkrak Penumpang Pesawat

Selasa, 03 Maret 2009 – 07:56 WIB
JAKARTA - Departemen Perhubungan memperkirakan jumlah penumpang angkutan udara tahun ini bisa tumbuh 10 persen untuk rute domestikHal itu ditopang adanya dua Pemilu sekaligus yaitu legislatif dan Presiden disaat harga minyak dunia sedang menurun

BACA JUGA: BRI Bantah Pinjami Lapindo

Ditambah lagi biaya keluar negeri cukup tinggi. 

"Untuk yang dalam negeri pertumbuhannya sekitar 10 persen, sedangkan yang ke luar negeri bisa dua digit," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Dephub, Budhi Muliawan Suyitno di gedung Dephub,  Senin (02/3)
Menurut dia, angka ini sudah diselaraskan dengan kondisi yang berkembang pada tahun ini, seperti adanya Pemilu

BACA JUGA: AIG Rugi Rp5,52 M Per Menit

Meski krisis, tingkat isian penumpang (load factor) masing-masing maskapai hingga saat ini masih tetap tinggi mencapai 80 persen


Sekjen Inaca (Indonesia National Air Carriers Association), Tengku Burhanuddin menilai "jumlah penumpang rute domestik akan meningkat pesat tahun ini

BACA JUGA: Garuda-Dubai Aerospace Teken MoU

Sebab ada beberapa faktor pendukung antara lain Pemilu yang meningkatkan trafik bepergian ke daerah-daerah serta turunnya harga tiket penerbangan seiring rendahnya harga minyak dunia "Apalagi, kurs rupiah sekarang sedang tinggi, membuat orang jadi malas pergi ke luar negeri, " tukasnya
   
Data Dephub menyebutkan sepanjang tahun 2008, Lion Air menjadi maskapai dengan jumlah penumpang domestik terbanyakJumlah penumpangnya mencapai 9,147 juta orang, disusul Garuda Indonesia dengan 7,665 juta orang"Lion Air memang yang terbesar dari sisi jumlah penumpang (domestik) yang diangkut (sepanjang tahun 2008)Baru setelah itu, Garuda 7,6 juta penumpang, lalu Batavia 4,7 juta penumpang," ujar Direktur Angkutan Udara, Departemen Perhubungan, Tri Sunoko kemarin.
    
Hingga saat ini pemerintah belum melakukan pemeringkatan maskapai berdasar tingkat pelayanannyaYang selama ini dilakukan hanyalah pemeringkatan berdasar pemenuhan standar kemananan dan keselamatan pemerbanganNamu menurut Tri, pemeringaktan berdasar layanan akan dilakukan tahun ini"Pemerintah akan mengkaji kemungkinan melakukan pemeringkatan berdasarkan pelayanan di pertengahan tahun ini," lanjutnya.
    
Tri menilai bisa saja maskapai dengan jumlah penumpang terbanyak merupakan maskapai yang pelayanannya terbaikSebab, salah satu faktor yang menetukan pilihan penumpanga adalah pelayanan yang terbaik"Jadi bisa dua-duanya, maskapai dengan penumpang terbanyak sekaligus merupakan maskapai yang memberikan pelayanan terbaikTapi itu semua tergantung pada pemenuhan indikator yang kami tetapkan nanti," jelasnya. (wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN akan Maksimalkan Penjajakan Investasi di Ajang WIEF


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler