jpnn.com, ISLAMABAD - Kendati diwarnai ledakan bom dan bentrokan berdarah, pemungutan suara di Pakistan berjalan lancar. Kemarin, Rabu (25/7), tepat pukul 18.00 waktu setempat, TPS-TPS tutup.
Tapi, di beberapa lokasi, TPS masih melayani pemilih yang telanjur antre. ’’Ini hari yang sangat bersejarah. Kali pertama saya melihat perempuan-perempuan keluar dari rumah mereka untuk memberikan suara,’’ ujar Imran Khan, kandidat favorit perdana menteri selanjutnya.
BACA JUGA: Pemilu Pakistan: Banjir Darah di Hari Pemungutan Suara
Dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya, kali ini tingkat partisipasi kaum hawa memang meningkat. Dulu mereka enggan datang ke TPS dan ikut memilih, tapi kini tidak lagi.
Sampai menjelang pemungutan suara, partai Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), masih unggul. Namun, partai tersebut diyakini tidak akan menang telak.
BACA JUGA: Pakistan Memilih, Hasil Pemilu Berdarah Ditentukan Hari Ini
Karena itu, untuk membentuk pemerintahan, PTI akan harus berkoalisi dengan partai lain. Kemungkinan terbesarnya, PTI akan berpartner dengan Partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) yang sekarang berkuasa. (bil/c7/hep)
BACA JUGA: Bunuh-bunuhan Jelang Pemilu Pakistan, Sungguh Mengerikan
Mengenal Imran Khan
– Lahir pada 5 Oktober 1952 di Lahore, Provinsi Punjab.
– Menjadi atlet kriket sejak berusia 16 tahun.
– Mengantar Pakistan menjadi juara dunia kriket pada 1992, lantas pensiun sebagai atlet.
– Mendirikan Pakistan Tehrik-e-Insaf (PTI) alias Gerakan Keadilan Pakistan pada 1996.
– Menjadi wakil rakyat dari Miawali lewat Pemilu 2002.
Tentang PTI
– Kali pertama ikut pemilu pada 1997, tapi gagal mendapatkan kursi.
– Bertarung kali kedua dalam Pemilu 2002 dan merebut satu kursi di Miawali, Punjab.
– Memboikot Pemilu 2008.
– Sukses membayangi PML-N dalam Pemilu 2013 dengan mengantongi 7,5 juta suara.
Sumber: Associated Press, The Express Tribune Pakistan
Redaktur & Reporter : Adil