Pemimpin Harus Berani Mengambil Risiko Demi Keselamatan Warganya

Selasa, 15 Juni 2021 – 19:42 WIB
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat SS, MM. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Para pemimpin harus berani memilih terhadap pilihan-pilihan yang ada demi melindungi warganya. Langkah tersebut untuk mencegah situasi yang lebih buruk di masa pandemi Covid-19 di tanah air saat ini.

“Apabila memang pilihannya harus me-lockdown suatu wilayah untuk mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas, para pemimpin harus berani melakukannya demi keselamatan seluruh warga,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat hadir sebagai narasumber secara daring dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Selasa (15/6).

BACA JUGA: Rektor Unhan Sebut Jarang Ada Pemimpin di Dunia Seperti Megawati Soekarnoputri

Hadir dalam acara tersebut Lisda Hendrajoni anggota DPR RI dari Fraksi NasDem daerah pemilihan Sumatera Barat), H Solsafad (Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat), Dr. Mursal (Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat), Mohammad Abdi (Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat), Deri Rizal (Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat), dan jajaran dosen serta seluruh Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto dan Sekjen Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla hadir secara daring.

BACA JUGA: Lestari Moerdijat: Gencarkan Strategi Jemput Bola pada Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia

Selain itu hadir para anggota Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumatera Barat, Nasyiatul Aisyiah Sumatera Barat, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sumatera Barat.

Menurut Lestari, di era yang penuh ketidakpastian, seperti di masa pandemi Covid-19, kita butuh jiwa kepemimpinan dari setiap pemangku kepentingan untuk berani berkorban dan mengedepankan keselamatan masyarakat.

BACA JUGA: Manfaat Minum Air Rebusan Serai dan Jahe Tiap Pagi, Luar Biasa

Pada acara tersebut, Rerie, sapaan akrab Lestari, juga mengungkapkan krisis kebangsaan yang terjadi saat ini antara lain dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti dampak globalisasi, revolusi industri 4.0, dan pandemi Covid-19.

Saat ini di sejumlah daerah di Indonesia terjadi tren peningkatan kasus positif Covid-19 yang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat untuk mengatasinya.

Berbagai upaya dalam membangkitkan nilai-nilai kebangsaan, menurut Rerie, mendesak dilakukan untuk mengakselerasi langkah menghadapi perubahan di berbagai sektor dan pengendalian Covid-19 di tanah air.

Rerie yakin upaya membangkitkan nilai-nilai kebangsaan mampu dilakukan oleh para pemuda dan masyarakat Sumatera Barat.

Berdasarkan catatan sejarah, ujar anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, masyarakat Sumatera Barat selalu berperan aktif dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tetap berdiri tegak.

Pada 22 Desember 1948 – 13 Juli 1949, Bukittinggi menyelamatkan eksistensi pemerintahan Republik Indonesia.

Saat Soekarno, Hatta, Sjahrir, dan Agoes Salim ditangkap Belanda pada 19 Desember 1948, dibentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ibu kotanya Bukittinggi.

Rerie sangat berharap para pemuda dapat berperan aktif dalam mengantisipasi dampak berbagai perubahan yang berpotensi menimbulkan krisis kebangsaan.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler