SUBANG-Sebanyak 50 kepala keluarga (KK) bakal segera dikirim ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengikuti program transmigrasi tahun 2013. Kasi Pemindahan dan Angkutan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang, Mugi Suhartoyo mengungkapkan, sebanyak 50 KK itu rencananya akan disebar ke tiga kabupaten di dua provinsi, yakni Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo (Sulawesi) sebanyak 25 KK, Kabupaten Gunungmas Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 15 KK dan Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 10 KK.
“Ketiga wilayah penempatan itu merupakan hasil penjajakan tahun 2012 lalu dan saat ini sudah disetujui oleh Pemprov Jabar," jelasnya, Minggu (3/3).
Puluhan KK tersebut, sebut Mugi, berasal dari beberapa kecamatan di wilayah Subang Tengah dan Pantura, diantaranya Kecamatan Cibogo, Dawuan, Cikaum, Compreng, Ciasem dan Blanakan. Mereka rencananya akan diberangkatkan ke daerah tujuan pada akhir tahun 2013 mendatang. “Sekitar bulan Oktober, November dan Desember 2013," katanya.
Menurutnya, animo masyarakat Subang untuk mengikuti program transmigrasi cukup tinggi. Itu dibuktikan dengan terus naiknya jumlah peminat transmigrasi setiap tahunnya.
Pada tahun 2011 jumlah warga yang ditransmigrasikan mencapai 32 KK, kemudian bertambah jadi 36 KK di tahun 2012 dan kembali meningkat jadi 50 KK di tahun 2013. Bahkan sejak tahun 2006 hingga sekarang, total warga yang terdaftar menjadi transmigran tidak kurang dari 302 orang.
Diakui Mugi, tingginya animo masyarakat untuk bertransmigrasi dilatarbelakangi oleh motivasi atau keinginan mereka meningkatkan taraf kesejahteraan hidup. Meski demikian, program ini tidak dikhususkan semata untuk warga tidak mampu, namun bersifat terbuka untuk semua kalangan, termasuk warga berekonomi cukup.
“Kebanyakan mereka ingin merubah nasib dan ingin ada kenaikan taraf hidup yang lebih baik," ucapnya.
Dia menambahkan, di daerah penempatan (lokasi transmigrasi) tersebut, para transmigran akan disediakan sejumlah fasilitas hidup, berupa satu unit rumah layak huni dan lahan usaha (lahan garapan) dengan luas total mencapai 2 hektar. Fasilitas itu akan diberikan kepada mereka secara bertahap.
Di tahun pertama menetap di lokasi transmigrasi, mereka akan diberi 1 unit rumah, lahan pekarangan seluas seperempat hektar dan jadup (jatah hidup) berupa sembako selama 1 tahun. Selanjutnya di tahun berikutnya (tahun kedua dan ketiga), mereka akan diberi lahan usaha satu seluas tiga perempat hektar sampai 1 hektar. Sedangkan, di tahun keempat, akan diberi lagi lahan usaha dua seluas 1 hektar. Jadi total luas lahan usaha yang bakal mereka miliki mencapai 2 hektar.
“Melalui program transmigrasi ini, kita harapkan dapat membantu mengurangi angka kemiskinan, menekan pengangguran dan meningkatkan taraf kehidupan warga Subang," pungkasnya. (sep)
“Ketiga wilayah penempatan itu merupakan hasil penjajakan tahun 2012 lalu dan saat ini sudah disetujui oleh Pemprov Jabar," jelasnya, Minggu (3/3).
Puluhan KK tersebut, sebut Mugi, berasal dari beberapa kecamatan di wilayah Subang Tengah dan Pantura, diantaranya Kecamatan Cibogo, Dawuan, Cikaum, Compreng, Ciasem dan Blanakan. Mereka rencananya akan diberangkatkan ke daerah tujuan pada akhir tahun 2013 mendatang. “Sekitar bulan Oktober, November dan Desember 2013," katanya.
Menurutnya, animo masyarakat Subang untuk mengikuti program transmigrasi cukup tinggi. Itu dibuktikan dengan terus naiknya jumlah peminat transmigrasi setiap tahunnya.
Pada tahun 2011 jumlah warga yang ditransmigrasikan mencapai 32 KK, kemudian bertambah jadi 36 KK di tahun 2012 dan kembali meningkat jadi 50 KK di tahun 2013. Bahkan sejak tahun 2006 hingga sekarang, total warga yang terdaftar menjadi transmigran tidak kurang dari 302 orang.
Diakui Mugi, tingginya animo masyarakat untuk bertransmigrasi dilatarbelakangi oleh motivasi atau keinginan mereka meningkatkan taraf kesejahteraan hidup. Meski demikian, program ini tidak dikhususkan semata untuk warga tidak mampu, namun bersifat terbuka untuk semua kalangan, termasuk warga berekonomi cukup.
“Kebanyakan mereka ingin merubah nasib dan ingin ada kenaikan taraf hidup yang lebih baik," ucapnya.
Dia menambahkan, di daerah penempatan (lokasi transmigrasi) tersebut, para transmigran akan disediakan sejumlah fasilitas hidup, berupa satu unit rumah layak huni dan lahan usaha (lahan garapan) dengan luas total mencapai 2 hektar. Fasilitas itu akan diberikan kepada mereka secara bertahap.
Di tahun pertama menetap di lokasi transmigrasi, mereka akan diberi 1 unit rumah, lahan pekarangan seluas seperempat hektar dan jadup (jatah hidup) berupa sembako selama 1 tahun. Selanjutnya di tahun berikutnya (tahun kedua dan ketiga), mereka akan diberi lahan usaha satu seluas tiga perempat hektar sampai 1 hektar. Sedangkan, di tahun keempat, akan diberi lagi lahan usaha dua seluas 1 hektar. Jadi total luas lahan usaha yang bakal mereka miliki mencapai 2 hektar.
“Melalui program transmigrasi ini, kita harapkan dapat membantu mengurangi angka kemiskinan, menekan pengangguran dan meningkatkan taraf kehidupan warga Subang," pungkasnya. (sep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Honorer di Subang Tak Diakui
Redaktur : Tim Redaksi