Pemisahan Rahma dan Rahmi Ditunda

Diperkirakan Butuh Rp 400 Juta, Gubernur Jamin Gratis

Jumat, 14 Juni 2013 – 20:02 WIB
PALEMBANG - Operasi pemisahan bayi kembar siam, Sabrina Fayza Rahma (Rahma) dan Sandrina Fayza Rahmi (Rahmi), yang semula dijadwalkan besok (15/4) terpaksa ditunda. Sebab, Rahmi menderita gangguan saluran pernapasan.

Pelaksana Tugas Direktur Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang dr KM Yamin Alsofh SpB menyatakan, operasi pemisahan Rahma-Rahmi dilaksanakan pada 22 Juni. ''Penundaan itu merupakan saran dari tim Surabaya. Sebab, kondisi Rahmi tidak memungkinkan. Mereka sudah tiga kali datang ke sini. Semua disiapkan sejak dua bulan lalu,'' jelasnya seperti dilansir Sumatera Ekspres.

Dia menjelaskan, tim RSUD dr Soetomo, Surabaya, dipilih karena tim itu sudah berpengalaman dalam menangani kasus kembar siam dan 90 persen berhasil. ''Jika operasi ini berhasil, penyembuhan akan berjalan tiga bulan hingga satu tahun setelah operasi,'' terangnya. Biaya oparasi pemisahan tersebut, lanjut dia, mencapai Rp 300 juta-Rp 400 juta.

Ketua Pelaksana I Tim Operasi Kembar Siam dr Rismarini SpA (K) mengungkapkan, Rahma lebih dulu menderita batuk pilek. ''Kondisi Rahma sudah membaik. Sekarang Rahmi yang batuk pilek,''tegasnya.

Setelah melihat hal tersebut, lanjut dia, tim dokter RSUD dr Soetomo memutuskan untuk menunda operasi hingga dua bayi itu sehat. ''Operasi ini bukan hal gampang. Tim dokter dari Surabaya bahkan menilai bahwa operasi Rahma-Rahmi merupakan kasus tersulit,'' terangnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyatakan terharu saat melihat kondisi Rahma dan Rahmi. ''Saya juga punya cucu kembar,'' ucapnya. Dia berharap tim kembar siam RSUD dr Soetomo dan tim RSMH berhasil memisahkan Rahma-Rahmi.

Alex menuturkan, Pemprov Sumsel menjamin 100 persen biaya operasi pemisahan Rahma-Rahmi. Biaya itu ditanggung Jamsoskes Sumsel Semesta. ''Pemprov membantu melalui program berobat gratis berapa pun yang dibutuhkan,'' ujarnya. (cj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Naik, BBM Sudah Langka

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler