jpnn.com, BERAU - Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, tidak mau ketinggalan ambil bagian dalam Deep and Extreme Indonesia 2018.
Bagi Pemkab Berau, event yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC) pada 8-11 Maret itu merupakan momen tepat untuk menjual potensi pariwisata bahari.
BACA JUGA: Liburan Sambil Belajar Tanaman Herbal? Citamiyang Tempatnya
Pasalnya, event berlevel internasional itu akan dihadiri investor dan wisatawan dari berbagai negara.
Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mengatakan, pihaknya memang tidak boleh melewatkan kesempatan untuk mempromosikan pariwisata bahari.
BACA JUGA: Petenis Berbakat Asia Genjot Australia Terbuka dan Pariwisata
“Berau harus punya strategi pasar. Apabila, yang lain menjual pesona alam serta keindahannya, kami fokus pada biota laut. Keanekaragamannya menjadi bahan jualan di wisata Berau,” kata Agus, Sabtu (27/1).
Agus mengakui, wisata bahari memang masih menjadi tujuan utama bagi turis ketika berlibur ke Berau.
BACA JUGA: Pemkab Berau Kebut Persiapan Pembangunan KEK Pariwisata
Para travelista bisa menjelajahi beberapa destinasi cantik seperti Pulau Derawan, Kakaban, Maratua, dan Sangalaki.
“Saya optimistis ini menjadi potensi utama untuk mendatangkan wisatawan. Harus ada perbedaan dengan daerah lain,” tegas Agus.
Dia berharap seluruh peserta dari Berau bergabung dalam satu booth.
Agus juga meminta pengelola resor memberi promo agar menarik minat wisatawan.
“Jadi, jangan disamakan kalau dia beli langsung di pameran. Berilah kompensasi harga yang sesuai,” kata Agus.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Mappasikra Mappaseleng mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat untuk memantapkan persiapan sebelum ambil bagian di event tersebut.
Menurut Mappasikra, Pemkab Berau akan tampil all out dalam Deep and Extreme Indonesia 2018.
“Berau harus menjual seluruh potensi yang ada dan dikemas dengan bagus untuk menarik pengunjung,” kata Mappasikra.
Dia menambahkan, tahun ini Pemkab Berau memang bakal tancap gas untuk menggenjot industri pariwisata. Karena itu, pemkab sudah melakukan berbagai terobosan.
Salah satunya dengan membuat kalender pariwisata yang berguna bagi wisatawan saat berlibur ke Berau.
Mappasikra meyakini kalender itu akan memancing animo wisatawan untuk bepergian ke Berau.
Dengan demikian, pendapatan asli daerah (PAD) juga akan terdongkrak.
Pada 2017 lalu, realisasi PAD dari sektor pariwisata mencapai Rp 19,9 miliar.
Angka itu melebihi target yang dibebankan, yakni Rp 17,7 miliar.
“Naiknya PAD tersebut menjadi bukti bahwa pengelolaan pariwisata menjadi target yang harus serius dikembangkan,” kata Mappasikra. (hms/asa)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dude Harlino Buat Game Pariwisata Jogjakarta
Redaktur & Reporter : Ragil