Pemkab Cuek, Warga Patungan Bangun Jalan Senilai Rp 40 M

Rabu, 01 Agustus 2018 – 13:05 WIB
SEMANGAT: Tokoh masyarakat Pangkut di sela-sela pekerjaan pembangunan jalan untuk kemajuan dan rencana pemekaran menjadi Desa pada Senin (30/7). Foto: IST/Radar Pangkalan Bun/JPNN

jpnn.com, KOTAWARINGIN BARAT - Warga RT 06, Kelurahan Arut Utara (Aruta), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, ogah berpangku tangan melihat jalan di desanya yang tidak layak.

Mereka bergotong royong membangun jalan dengan nilai mencapai puluhan miliar.

BACA JUGA: Kisah Asmara Terlarang 2 PNS, Memalukan

Dana itu merupakan hasil swadaya warga. Warga juga mendapat bantuan alat berat beserta operatornya dari Astra Agro Lestari.

"Panjang delapan kilometer dan lebar 20 meter. Jika dihitung per meter Rp 250 ribu mulai penimbunan dan lainnya, totalnya Rp 40 miliar," kata Darsani Alfius Mahi, tokoh Suku Dayak Aruta, sebagaimana dilansir laman Prokal, Rabu (1/8).

BACA JUGA: Berita Terbaru 2 PNS Tertangkap Basah Selingkuh

Dia menambahkan, warga mulai membangun jalan sejak dua bulan yang lalu.

Awalnya, Darsani memikirkan cara agar daerahnya bisa maju seperti kawasan lain.

BACA JUGA: Efek Bom Surabaya, 100 Personel Jaga Rumah Ibadah

Dia lantas melontarkan ide kepada warga dan mengajukan kerja sama dengan perusahaan sawit pada awal Juni lalu.

"Kecamatan Aruta ini sangat tertinggal jika dibandingkan kecamatan lain yang ada di Kobar. Saya, warga, dan dibantu oleh perusahaan Astra bekerja siang malam agar pembangunan ini segera terwujud," ucap Darsani.

Lokasi pembangunan sepanjang delapan kilometer berada di sebelah timur Kelurahan Pangkut atau tepatnya di daerah terminal.

Bentuk atau skema jalan tersebut melingkar dan menghubungkan di antara jalan yang sudah ada.

Bahkan, ada beberapa ruas jalan sengaja dibuat dua jalur atau satu arah dan di tengahnya dibangun taman.

"Rencananya memang ini untuk kota. Karena itu, skemanya juga sudah seperti kota," ujar Darsani.

Sementara itu, Ketua RT 06 Jomutun Sinaga mengatakan, tujuan pembangunan jalan itu adalah agar pemerintah memberikan kesempatan untuk pemekaran desa.

"Dengan jumlah 150 KK dengan 600 jiwa itu sudah layak menjadi desa tersendiri. Apalagi, kami sudah bangun jalan dan termasuk juga kantor desanya," kata Sinaga. (sam/yit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mei, 250 PSK Diangkut Kapal ke Jateng dan Jatim


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler