BANDUNG- Meski kenaikan harga BBM pada 1 April ditunda, namun sejumlah pegawai swasta di Kota Bandung tetap dihantui kecemasan. Pasalnya, kenaikan harga BBM pasti terjadi, namun waktunya tidak bisa ditentukan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans ) Kota Bandung, Hibarni Andha Dewi mengimbau agar para pengusaha tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) jika kenaikan harga BBM terjadi sewaktu-waktu.
“Kami ingin PHK tidak terjadi di Kota Bandung. Sebab, jika kenaikan harga BBM terjadi, bisa membuat para pekerja swasta mengalami PHK,” katanya kepada Bandung Ekspres (Grup JPNN).
Kenaikan BBM ini jelas berpengaruh sekali terhadap pegawai swasta. Meski demikian, pihaknya selalu melakukan rapat tripartit antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja untuk mengantisipasi terjadinya PHK. Menurut Hibarni, pemerintah akan terus mencari solusi terbaik agar tidak ada pihak yang dirugikan.
“Untuk solusi terbaiknya dengan mencarikan keterampilan sekaligus pelatihan bagi warga yang menggangur. Seperti cara menjahit dengan memberikan modal usaha kecil menengah (UKM),” katanya.
Hibarnimengklaim selama ini pihaknya sudah menggelar beberapa pelatihan kewirausahaan dan keterampilan. Seperti katering, menjahit, servis ponsel, servis sepeda motor, serta lainnya. “Sampai hari ini belum ada laporan pengusaha mengeluh ataupun ada kejadian pegawai di PHK. Cuma masalah dihantui PHK tetap ada buat kami,” paparnya.
“Kami juga mendapat selentingan isu memang ada beberapa pengusaha keberatan terhadap kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu. Tapi, kami juga belum ada konfirmasi soal keluhan seluruh pengusaha. Makanya kita lihat saja nanti,” jelasnya.
Terkait soal naiknya upah jika sewaktu-waktu terjadi kenaikan harga BBM, kata dia, menjadi bahan pertimbangan dan memerlukan waktu untuk dikaji. “Kami belum ada rencana soal menaikan upah bagi pegawai, karena harus dikaji terlebih dahulu,” katanya.
Hibarni menambahkan, pengupahan bakal terjadi pada setiap saat akhir tahun. Kenaikan upah itu melihat laju infalasi dan laju pertumbuhan ekonomi. “Nanti kami akan pertimbangkan.Pokoknya kita lihat saja pada akhir tahun,” jelasnya.(hen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelemparan Mobil Marak di Pidie Jaya
Redaktur : Tim Redaksi