Pemko Berpeluang Dapat Dana Tambahan dari Bina Marga

Rabu, 17 Oktober 2012 – 06:47 WIB
JAKARTA - Rencana Pemko Medan meminta dana dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen-PU) sebagai tambahan anggaran pembebasan lahan dan rumah untuk proyek  Fly Over (jembatan layang) di Jalan Letjen Jamin Ginting, Simpang Pos, Medan, mendapat tanggapan dari kementerian yang dipimpin Joko Kirmanto itu.

Direktur Bina Pelaksana Wilayah I (Sumut-NAD) Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Subagyo, menjelaskan, secara prinsip, dana pembebasan lahan dan rumah merupakan tanggung jawab Pemko Medan.

Dikatakan, sejak awal perencanaan pembangunan proyek tersebut sudah disepakati bahwa masalah pembebasan, baik lahan maupun rumah, urusan Pemko sedang pembangunan infrastrukturnya urusan Ditjen Bina Marga, Kementerian PU.

"Pemko janji urus pembebasan, pusat janji urus infrastrukturnya. Jadi, soal ada duit berapa, tambah berapa, itu bukan urusan kami," tegas Subagyo kepada JPNN di Jakarta, kemarin (16/10).

Sikap tegas ini, lanjutnya, bukan berarti pusat melepaskan begitu saja urusan pembebasan lahan dan rumah. Namun, ini sesuai komitmen awal saat sejak perenacanaan.

Lantas, bagaimana jika Pemko Medan resmi mengajukan surat permohonan dana untuk tambahan anggaran pembebasan? "Ya, silakan, kita kaji dulu," kilahnya.

Saat ditanya apakah sebelumnya pernah ada kasus pemda mengajukan tambahan dana untuk pembebasan lahan untuk proyek seperti di Medan ini, Subagyo menjawab ada. "Pusat memang pernah memberikan, tapi tidak keseluruhan," katanya.

Dia menyebut, kasusnya ada di Kalimantan, dimana pemda setempat tidak mampu lagi membayar uang pembebasan lahan seluas 449 meter persegi. "Uang dari kita, tapi tetap pemda yang melakukan pembebasan. Jadi memang kadang-kadang ada seperti itu," imbuhnya lagi.

Jadi Pemko Medan masih punya peluang mendapatkan dana itu dong? Subagyo tidak menampiknya. Hanya saja, akan dikaji lebih dalam lagi. "Yang penting uangnya tidak masuk ke kantong orang yang tak berhak memilikinya," pesan dia.

Pada kesempatan yang sama, Subagyo menyinggung lagi mengenai rencana peletakan batu pertama proyek fly over itu oleh Menteri PU Joko Kirmanto. Lagi-lagi, dia menyinggung mengenai tujuh persil (semacam sertifikat) rumah yang ada di sekitar proyek tersebut.

Ditegaskan lagi, bosnya siap datang ke Medan asalkan urusan tujuh persil rumah itu sudah beres. "Itu tanggung jawab mereka (Pemko Medan, red). Saya tak mau Pak Menteri datang tapi malah didemo warga," ujarnya. Kalimat yang sama sebelumnya sudah sering dia sampaikan. (sam/jpnn)




BACA ARTIKEL LAINNYA... Hawk 200, Jenis Pesawat Tempur Canggih

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler