Pemko Tetap Tunduk pada Aturan KKOP Lanud Soewondo

Senin, 29 Juli 2013 – 07:19 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Meski seluruh penerbangan sipil sudah pindah dari Bandara Polonia Medan ke Bandara Kualanamu, namun ketentuan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) tetap saja dberlakukan di bandara yang kini bernama Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo itu.

Dengan demikian, bangunan-bangunan di sekitar Lanud Soewondo, ketinggiannya tetap tidak boleh sembarangan.

BACA JUGA: Jumlah Sudah Cukup, Tidak Rekrut PNS

Hal ini bisa merujuk dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, yang meski merupakan Lanud, tetap saja diatur mengenai ketentuan KKOP-nya, yakni dengan Kepmenhub KM 48 Tahun 2000, yang diterbitkan era Menhub Agum Gumelar.

Salah satu ketentuan di Kepmenhub itu berbunyi, untuk mempergunakan tanah, air, atau udara di setiap kawasan yang ditetapkan dalam keputusan ini, harus mematuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

BACA JUGA: Tiket Gratis KAI Diserbu Pemudik

Pertama, tidak menimbulkan gangguan terhadap isyarat-isyarat navigasi penerbangan atau komunikasi radio antar bandar udara dan pesawat udara.

Kedua, tidak menyebabkan kesilauan pada mata penerbang yang mempengaruhi pandangan.

BACA JUGA: Polair Polda Jambi Sita Ribuan BlackBerry Ilegal

Ketiga, tidak melemahkan jarak pandang. Keempat, tidak menyebabkan tmbulkan bahaya burung atau dengan cara lain yang dapat membahayakan atau mengganggu pendaratan, lepas landas, atau gerakan pesawat udaya yang bermaksud mempergunakan bandar udara.

Di Kemenhub tersebut juga diatur ketinggian bangunan di sekitar bandara, yang dihitung dengan rumus-rumus tertentu, mengacu pada antara lain panjang landasan, dan sebagainya.

Beberapa waktu lalu, Anggota Komisi V DPR Ali Wongso Sinaga pernah mengatakan, penerbangan TNI AU tetaplah mensyaratkan wilayah sekitar bandara yang menjamin keselamatan penerbangan.

"Masalah bangunan di sekitar bandara tetap harus diatasi agar menjamin keselamatan penerbangan. Kalau TNI AU tetap menggunakan Polonia, yang berarti ada pesawat keluar masuk, ya bangunan di sekitarnya tak boleh sembarangan," ujar Ali Wongso Sinaga, politisi senior dari Partai Golkar yang duduk di komisi yang membidangi infrastruktur itu. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dermaga Pelabuhan Merak Ambruk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler