Pemkot Akan Anggarkan Makanan Kera

Senin, 08 Oktober 2012 – 08:33 WIB
BANDARLAMPUNG – Hutan kera merupakan salah satu potensi wisata yang dapat dikembangkan di Kota Bandarlampung. Keberadaannya selama ini telah banyak dimanfaatkan sebagian warga sebagai lokasi rekreasi. Namun, kini keberadaan kera di tempat ini mulai meresahkan warga lantaran jumlah yang ada tak sebanding dengan luasan tempat tinggalnya.

Dalam rapat koordinasi SKPD belum lama ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M. Harun menilai, keberadaan hutan kera perlu diperhatikan. ’’Pengembangan wilayah diperlukan. Menurut BKSDA, dalam satu hektare hutan, seharusnya hanya dihuni sekitar 35–40 ekor kera. Namun, kini di hutan kera tersebut sudah ada 240 ekor,’’ terangnya.

Oleh sebab itu, kera tersebut mulai mengganggu warga. Dan, mereka mulai berani masuk rumah warga untuk mencari makanan. Selain itu, dikhawatirkan juga kera ini terkena virus rabies. Sehingga, jika menggigit manusia, akan menularkan virus tersebut. ’’Saya harap dinas terkait, melakukan peninjauan ke lapangan apakah perlu diberi vaksinasi atau tidak,’’ bebernya.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bandarlampung Herman H.N. mengatakan, pihaknya akan menganggarkan sejumlah dana untuk memenuhi kebutuhan makanan kera tersebut. ’’Ya bagaimana mereka tidak masuk rumah warga. kalau kelaparan. Maka dari itu, kita akan anggarkan dana untuk memenuhi makanan kera itu. jika ada yang ikut makan makanan kera yang dibeli, ya sama juga dia dengan kera,’’ tuturnya setengah berseloroh.

Memang, sebagai salah satu aset pemerintah, hutan kera merupakan potensi yang belum tergali maksimal. Oleh sebab itu, ia meminta Bappeda untuk melakukan perencanaan pembangunan dan pengembangan di wilayah ini.

’’Kita kembangkan daerah itu, jangan menunggu satker lain. Maksimalkan potensinya,’’ bilang dia. Ia meminta Dinas Pekerjaan umum untuk melakukan pengaspalan dan pelebaran jalan ke daerah itu. Orang nomor satu di Kota Bandarlampung ini juga meminta pembersihan saluran air.

Anggota Komisi B DPRD Bandarlampung Yasser Achmad menilai, tempat ini merupakan potensi wisata yang dapat dimaksimalkan oleh kota ini. ’’Tempat ini unik, hutan kera di tengah kota. Dapat menjadi daya tarik wisata sebenarnya. Lihat saja di Bali, hutan kera pun dapat ramai dikunjungi oleh wisatawan. Itu karena memang dikelola dengan baik,’’ ungkapnya. Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan PAD kota ini juga ikut meningkat.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Radar Lampung, tempat ini memang tampak ramai dikunjungi. Sayangnya, kondisi jalan cukup rusak. Hutan itu pun seperti tak terurus. Di sekitarnya terlihat banyak sampah tanpa ada satu fasilitas pun yang disediakan di wilayah tersebut. (eka/c3/fik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wali Kota Bandung Menyerah Atasi PKL

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler