Pemkot Balikpapan Belum Dapat Investor untuk Tangani Persiba

Sabtu, 27 Oktober 2018 – 13:00 WIB
Skuat Persiba Balikpapan jalani sesi latihan. Foto: kaltimpost/jpg

jpnn.com,  BALIKPAPAN - Persiba sampai hari ini belum mendapatkan investor untuk mengelola tim asal Balikpapan tersebut.

Sejauh ini manajemen Persiba masih ditangani Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan setelah diterima dari manajemen lama.

BACA JUGA: Ada Tiga Opsi Agar Persiba Tetap Eksis Musim Depan

Kini pemkot belum menemukan investor. Memang tak semudah membalikkan telapak tangan, sebab mengelola sebuah tim perlu biaya besar.

Apalagi, Persiba saat ini terlilit utang Rp 25 miliar. Tentu para investor yang ingin masuk akan berhitung soal itu.

BACA JUGA: Syahril Sudah Siap Lepas Persiba ke Manajemen Baru

Hanya saja, melihat kiprah Persiba pada dua musim terakhir, banyak masyarakat meminta untuk manajemen Beruang Madu minta diganti. Namun, begitu dilepas belum ada yang berminat.

Pun begitu, anggota DPRD Balikpapan, Mauliddin mengatakan, setidaknya tim ini tidak mati suri. Dalam artian memikirkan jangka pendeknya. Bagaimana Beruang Madu segera membentuk tim. Tentu tidak bisa sebuah tim mengarungi kompetisi hanya dengan instan.

BACA JUGA: Jadwal dan Siaran Langsung Pekan Pertama 8 Besar Liga 2 2018

"Dari sekarang harus bersiap, walaupun untuk gaji dan tunggakan masih manajemen lama. Tapi, pemkot juga harus menyiapkan tim ini mulai dari seleksi pemain lokal atau pemain yang mau dipertahankan. Khusus pemain lokal, arahnya para pemain antarkampung (tarkam) ataupun skuat porprov bisa berpikir untuk ikut seleksi,” jelas Maulidin yang juga pernah menjabat sebagai ketua suporter Persiba Fans Club (PFC).

Dijelaskan, kompetisi tentu akan bergulir lagi. Harus dirancang dari sekarang dalam persiapan atau bentukan tim. Minimal membuat kerangka tim. Makanya, jangka pendeknya pemkot membentuk pengelola transisi.

Libatkan manajemen lama dan manajemen dari perwakilan pemerintah. Tujuannya, agar target Persiba ke Liga 1 bisa terwujud. ”Mustahil sebuah tim bisa lolos ke Liga 1 kalau persiapannya minim,” ungkap Mauluddin.

Di sisi lain, telat membentuk tim akan berdampak pada performa mereka. Tentu, chemistry di antara pemain pasti belum terjalin. Peran pemerintah mengambil langkah taktis, dirasa sangat tepat.

”Nah sambil berjalan tetap mencari investor. Saran saya, manajemen lama masih dilibatkan meski forsir sahamnya berbeda. Dan, jangan langsung ditinggalkan. Sembari mencari investor yang bisa mengelola secara mayoritas. Sehingga tidak lagi bahasanya dikendalikan satu orang, tapi secara terbuka,” jelas Mauluddin.

Dia pun menyarankan agar Persiba bisa go public. Supaya kecintaan terhadap masyarakat lebih kuat. Dengan begitu, bisa saja masyarakat ada yang berminat membeli sahamnya. Sejauh ini, menurut Mauluddin kesulitan pemkot mencari investor karena ada bahasa pergantian kompensasi, hanya saja persoalan itu pasti ada titik tengahnya.

”Akan dibicarakan antara manajemen lama dengan pemkot dan pihak ketiga,” akunya.

Mauluddin meminta agar Gubernur Kaltim tetap berperan aktif. Bukan soal pengelolaan Persiba, melainkan aktif sayembarakan kualitas Stadion Batakan. Mengingat stadion tersebut menjadi salah satu stadion bertaraf internasional. Terbaik di Kalimantan maupun Indonesia.

Selama ini, dijelaskan Mauluddin, timnas selalu dimainkan di Gelora Bung Karno ataupun di stadion Pulau Jawa lainnya. Alangkah baiknya, bila dimainkan di Stadion Batakan.

”Dengan ditampilkannya di Stadion Batakan, tentu salah satu hal agar sponsor bisa masuk. Meski sekali pun timnya dalam hal ini Persiba belum menonjol dari segi prestasi,” pungkas Mauluddin. (ham/kpnn/is/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hery Susilo, Pemain Persiba Paling Konsisten Sepanjang Musim


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler