Pemkot Bandung Didemo Pekerja Spa dan Karaoke, Ridwan Kamil Bilang Begini

Selasa, 04 Agustus 2020 – 00:11 WIB
Pekerja hiburan malam Kota Bandung menggelar aksi unjuk rasa. Foto: Arf/Pojokbandung

jpnn.com, BANDUNG - Pekerja tempat hiburan malam di Kota Bandung berunjuk rasa di Balai Kota Bandung, Senin (3/8).

Mereka yang bekerja di antaranya di tempat spa, karaoke dan lokasi hiburan lainnya menuntut tempat hiburan di Kota Bandung dapat segera beroperasi.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Didatangi Wanita-wanita Cantik, dari Tempat Spa Sampai Karaoke

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pembukaan aktivitas ekonomi harus melalui pertimbangan matang. Salah satu acuannya, kata dia, adalah kajian.

Menurutnya, Covid-19 beredar di ruang pengap yang aliran udaranya tidak maksimal.

BACA JUGA: 6 Pasangan Mesum di Hotel, Ada yang Berjilbab, Hmmmm

Tempat hiburan malam mayoritas seperti itu, banyak orang, seperti di tempat karaoke orang yang bernyanyi di ruangan yang tak berjendela.

“Kepada mereka yang terdampak, kami sudah menyiapkan bantuan sosial, ini di Pemprov Jabar sudah dilebihkan 20 persen dari daftar yang ada. Kalau mereka belum dapat, mereka bisa mengakses di 20 persen untuk mengakomodasi mereka yang tidak terdaftar dalam daftar pertama,” ujar Ridwan Kamil.

BACA JUGA: Jokowi Berikan Waktu Dua Minggu kepada Semua Menteri

“Jawabannya hanya dua, sebelum ada keyakinan itu aman kami tidak bisa mengambil risiko, kalau kompensasi ekonomi tentunya survival secara bantuan pemerintah sudah kita siapkan,” kata Ridwan Kamil.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik juga merespons unjuk rasa damai yang dilakukan pekerja tempat hiburan malam Bandung ini.

Ia mengatakan bahwa pemerintah membuka destinasi wisata secara bertahap sesuai protokol kesehatan.

Dikatakannya, ada banyak pertimbangan sebelum mengambil keputusan, khususnya yang terkait aspek kesehatan.

“Kami tampung aspirasi, kami juga mengerti dampak yang dirasakan pelaku usaha dan pekerja di sektor pariwisata. Tapi semua kondisi butuh dipertimbangkan,” ungkapnya. (ysf/radarbandung)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler