Pemkot Nyerah Urusi Pengemis

Selasa, 18 Maret 2014 – 03:20 WIB

MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar tak memiliki solusi signifikan untuk mengatasi pengemis dan pengamen yang kerap menganggu warga yang berkunjung ke Pantai Losari. Mereka terkesan angkat tangan.
    
Persoalan pengelolaan Pantai Losari ini memang selalu mencuat. Makanya, dengan alasan agar bisa lebih tertata baik, pengelolaannya resmi diserahkan ke Kecamatan Ujung Padang sejak akhir 2013 lalu. Sayang, hingga kini warga masih saja mendapatkan ketidaknyamanan setiap berkunjung.
    
Persoalan utama yang dihadapi adalah ketidakmampuan mengawasi dan membina para pengamen dan pengemis yang selalu dikeluhkan kasar dan sering memaksa. Warga merasa tak nyaman atas gangguan mereka sehingga mengharapkan adanya penataan dari pemkot.
    
Namun pemkot mengaku telah berupaya maksimal sehingga hambatan yang ada saat ini dinilai sulit untuk diatasi. Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, bahkan mengklaim, tidak semua pengunjung Losari, mendapatkan ketidaknyamanan. "Sangat lengkap pembinaan di sana, mulai pembinaan fisik dan lain sebagainya," ujar Ilham di ruang kerjanya di Balai Kota Makassar, Senin, 17 Maret.
    
Ilham mengklaim, pemkot sudah melakukan pembinaan kepada kelompok pemusik atau pengamen yang ada di Losari. Namun tak bisa dipungkiri, kata dia, banyak pengamen yang datang dengan gayanya sendiri dan terkesan memaksa.
    
"Jadi kalau pembinaan pemerintah kota, saya kira itu sudah sangat cukup baik," tandas Ilham. Ia mengakui sulitnya menangani para pengamen yang tidak terdaftar sebagai anggota KPJ (kelompok pengamen jalanan).
    
Mengenai peran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Ilham menjelaskan, mereka yang bertugas di kawasan Pantai Losari. Di bawah kendali langsung Pemerintah Kecamatan Ujung Pandang.
    
Ilham menegaskan, pengelolaan losari oleh Camat Ujung Pandang, saat ini memang masih dalam tahap evaluasi. Dahulu saat dikelola oleh Dinas Kebersihan, dianggap tidak maksimal, padahal mereka mengelolanya selama tujuh tahun. "Yang mengelola tujuh tahun saja tidak beres, apalagi baru lima bulan," tandas Ilham.
    
Dia juga enggan menyerahkan pengelolaan Losari ke Dinas Pariwisata. Ilham beralasan, Dinas Pariwisata tidak memiliki tenaga lapangan untuk mengawasi Losari.
    
"Dinas Pariwisata, apa yang mau dikerja di sana. Jangan melihat pada tataran fungsinya. Disbudpar bisa bicara tentang pemnafaatan ruangnya. Tetapi untuk pemeliharaannya, mana ada tenaganya Disbudpar sementara tupoksinya bukan orang lapangan," paparnya.
    
Camat Ujung Pandang, A Juliani Jafar, mengatakan, kelompok pemuda Losari dilibatkan untuk menjaga anjungan. Bahkan ada tim khusus dari TNI dan kepolisian yang bertugas mengawasi keamanan di Losari. Bahkan semua lurah yang ada di Kecamatan Ujung Pandang, masing-masing diwajibkan menjaga kebersihan anjungan.
    
Juliani mengaku, pelibatan para pemuda dari daerah sekitar Losari merupakan upaya pemkot untuk memberdayakan mereka. Mereka tidak bisa langsung "dibersihkan" dari Losari dengan alasan sosial, mereka juga butuh hidup. (zuk)

BACA JUGA: Cucu Peluk Nenek Tewas Terpanggang

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saurma Batal Gugat ke MK, Nikson-Mauliate Dipastikan Pimpin Taput


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler