jpnn.com, SOLOK - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur mengatakan, saat ini sedang terjadi revolusi pelayanan publik.
Pelayanan yang dulu membutuhkan waktu berbulan-bulan, kini dengan dukungan teknologi informasi bisa diselesaikan hanya dalam hitungan menit.
BACA JUGA: Honorer K2: Baru jadi Menteri kok Sombong Amat
Hal itu dikatakannya saat membuka Display Inovasi Pelayanan Publik Kota Solok di Terminal Bareh Solok, Sumatera Barat, Selasa, (08/05).
Menteri mencontohkan, pelayanan untuk pembentukan badan hukum oleh Kementerian Hukum dan HAM yang semula memerlukan waktu berbulan-bulan, saat ini bisa iselesaikan hanya dalam waktu kurang dari 10 menit.
BACA JUGA: Bertemu MenPAN-RB, Honorer Kecewa Berat
Menurut Asman, revolusi pelayanan publik seperti ini sangat menguntungkan masyarakat, karena bisa menghemat waktu dan biaya serta memberikan kemudahan.
Demikian juga bagi pemerintah, hal tersebut akan mengurangi pembiayaan operasional, pembuatan gedung, dan menghemat penggunaan sumber daya manusia.
BACA JUGA: PDIP: Hati dan Inovasi jadi Kunci Suksesnya Pelayanan Publik
"Revolusi pelayanan publik seperti ini nampaknya tidak bisa ditahan lagi. Dengan tingginya tuntutan masyarakat serta persaingan global, mau tidak mau penggunaan teknologi informasi menjadi sebuah kenicsayaan,"tambahnya.
Menteri Asman menambahkan selaras dengan gerakan nasional inovasi pelayanan publik ‘One Agency, One Innovation’, dia berharap pelaksanaan Display Inovasi ini bisa menginspirasi gerakan inovasi pelayanan publik, bukan hanya di Kota Solok tetapi di seluruh Sumatera Barat.
"Saya juga mengucapkan selamat kepada Wali Kota Solok atas penyelenggaraan acara ini. Harapan saya, Display Inovasi ini menginspirasi gerakan inovasi pelayanan publik," ujarnya.
Pria kelahiran Padang Pariaman 2 Februari 1961 ini juga mengapresiasi Pemerintah Kota Solok yang sudah mampu menghadirkan 159 inovasi baru.
Menteri Asman mendorong Walikota terus melakukan inovasi yang dilakukan. ASN dalam pelayanan publik jangan hanya fokus dengan serapan anggaran saja, tetapi fokus pada efek manfaat dari program kerja tersebut yang dirasakan dampaknya terhadap masyarakat.
“Jangan sampai anggaran yang ada, setengahnya untuk perjalanan dinas saja,” tegas Menteri Asman.
Sementara itu, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto mengatakan sejak 2015 hingga 2018 pihaknya telah melakukan pendampingan untuk program Laboratorium Inovasi di 58 pemerintah daerah, dan telah menghasilkan 5.324 ide inovasi.
Kota Solok yang merupakan laboratorium pertama di Provinsi Sumatera Barat, harus menjadi magnet bagi daerah lainnya.
"Peluncuran ini merupakan momentum yang bersejarah, sebab Walikota Solok memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan dan menerapkan inovasi-inovasi di sektor publik," ungkapnya.
Hadir dalam acara, Wali Kota Solok Zul Elfian, Kepala Lembaga Administrasi Negara Adi Suryanto, Staf Ahli Menteri Bidang Pemerintah dan Otonomi daerah Shadiq Pasadigoe, Staf ahli Menteri Bidang Budaya Kerja Teguh Widjanarko, Para Anggota Forkompinda Kota Solok, Para Pejabat serta ASN Kota Solok. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo di Depan Istana, Honorer K2 Tuntut Copot Menteri Asman
Redaktur & Reporter : Natalia