Pemkot Surabaya Fokus Tingkatkan Fasilitas Olahraga

Jumat, 09 November 2018 – 10:33 WIB
Ilustrasi. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Akhirnya, anggaran APBD 2019 Pemerintah Kota Surabaya resmi dikunci dalam rapat badan anggaran kemarin (8/11). Untuk tahun depan, bujet belanja pemkot berada di kisaran angka Rp 9,4 triliun. Pos pengeluaran untuk angkutan masal cepat trem dicoret, sementara sarana-prasarana olahraga ditambah.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Eri Cahyadi menerangkan bahwa trem memang tidak lagi direncanakan dengan APBD. Pemkot sedang menyusun skema agar proyek tersebut bisa dikerjakan pihak ketiga. 

Sebelumnya, proyek angkutan masal dari Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2019 memiliki nilai anggaran Rp 338 miliar. "Sudah lama kami putuskan trem batal pakai APBD," jelas Eri seusai rapat.

Pos dari trem dialihkan ke berbagai sektor Di antaranya, pembebasan dan pembangunan jalan, pengembangan wisata heritage, hingga renovasi sejumlah gedung olahraga. Eri menyebut perbaikan gedung olahraga sudah masuk KUA-PPAS 2019 lama. Tetapi, ada juga yang baru dimasukkan dalam revisi kemarin.

Yang masuk KUA-PPAS lama adalah lapangan THOR, Gelora Pancasila, velodrom, serta lapangan tembak. Yang baru dimasukkan adalah pengembangan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), gedung indoor GBT, Gelora Sepuluh November, serta Gelanggang Remaja.

Perbaikan yang baru dimasukkan tersebut mencapai Rp 14,7 miliar. Sebagian besar bakal tersedot untuk renovasi kawasan GBT. Selama ini memang banyak keluhan terkait fasilitas penunjang Stadion GBT. Sejak diresmikan delapan tahun lalu, tidak banyak pengembangan yang terjadi. Misalnya, pembangunan fasilitas parkir, musala, dan toilet.

Tahun depan permasalahan tersebut bakal teratasi. Eri juga menerangkan, pembangunan akses penghubung jalan lingkar luar barat (JLLB) dengan stadion juga sudah ditambahkan dalam APBD 2019.

Proyek JLLB dilelang dengan anggaran Rp 140 miliar sejak 6 November. Pemkot menargetkan jalur pemecah kepadatan tengah kota itu tuntas tahun depan. Karena JLLB sudah siap, anggaran untuk penghubung ke stadion ditambahkan ke APBD. 

Beberapa hari sebelumnya, Eri belum yakin anggaran untuk jalan penghubung tersebut bisa dimasukkan ke anggaran murni. Pada rencana awal, penambahan akses jalan tersebut baru dianggarkan saat perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2019. "Tapi, tadi sudah disepakati. Akhirnya, bisa masuk di APBD murni," jelas mantan kepala dinas perumahan rakyat kawasan permukiman cipta karya dan tata ruang (DPRKP CKTR) itu.

Anggota badan anggaran Achmad Zakaria mencatat adanya sejumlah penambahan lain dalam rapat. Yakni, kenaikan anggaran bantuan politik hingga anggaran jasa pelayanan untuk sekolah swasta. Anggaran tersebut dimasukkan gara-gara ada keluhan dari SMP swasta yang kekurangan murid pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018. Banyak murid yang masuk SMP negeri. 

Setelah terjadi perundingan panjang, pemkot akhirnya membantu keuangan SMP swasta yang kekurangan. Dari masalah tersebut, pemkot akhirnya tahu bahwa selama ini banyak guru SMP swasta yang bergaji di bawah UMK. Karena itu, gaji guru SMP swasta tahun depan disetarakan dengan UMK. (sal/c6/ayi) 

BACA JUGA: Pemkot akan Percantik Sisi Sungai

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh..Gaji ke-13 Batal Cair Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler