jpnn.com, SURABAYA - Gaji ke-13 untuk 14 ribu PNS Surabaya batal cair lagi pada (28/9) lalu. Padahal, anggota dewan sudah membuat surat keputusan (SK) DPRD Surabaya yang disepakati seluruh fraksi pada 25 September lalu. Namun, surat tersebut tidak dilaksanakan pemkot.
Ada tiga poin dalam SK rekomendasi itu. Pertama, mendorong pemkot untuk segera mempercepat pencairan gaji ke-13 beserta tunjangannya.
BACA JUGA: Jokowi Pastikan Pensiunan PNS Terima Gaji ke-13
Kedua, rekomendasi DPRD tersebut agar segera ditindaklanjuti wali kota sesuai ketentuan yang berlaku. Ketiga, surat keputusan itu berlaku sejak paripurna kemarin.
Dewan meminta pencairan gaji ke-13 dilaksanakan paling lambat dua hari setelah paripurna. Seharusnya, kemarin gaji tersebut cair.
BACA JUGA: 14 Ribu PNS Belum Juga Terima Gaji ke-13
Namun, sejumlah PNS menyatakan belum menerima haknya.Ketua DPRD Surabaya Armuji menyatakan kecewa dengan keputusan tersebut.
Sebab, dia sudah telanjur memberi tahu sejumlah PNS yang selama ini mengadu kepadanya bahwa gaji ke-13 cair kemarin.
BACA JUGA: Sabar ya, Gaji ke-13 Cair Bulan Depan Bareng Tukin
''Tak dudokno ta WA (WhatsApp)-ne guru-guru. Awale seneng saiki kecewa maneh,'' ujar politikus PDIP tersebut.
Sebelumnya, Armuji juga mengumumkan bahwa gaji cair pada 10 September lalu. Tetapi cuma komponen gaji pokok.
Dia mengumumkan hal tersebut karena menganggap tim anggaran pemkot sudah setuju terkait pencairan itu.
Namun, saat hari yang ditunggu-tunggu tiba, gaji yang diharapkan tersebut tidak kunjung dicairkan.
Anggota Badan Anggaran Erwin Tjahjuadi sebelumnya berangkat bersama sejumlah pejabat pemkot ke Kementerian Keuangan.
Pertemuan itu dilakukan karena belum ada titik temu antara dewan dan pemkot. Hingga rapat badan anggaran kemarin, permasalahan gaji ke-13 masih mengambang.
''Sampai ada rencana kalau gak cair enggak usah PAK-PAK-an,'' jelas anggota komisi B tersebut.
Erwin menambahkan, anggaran untuk gaji ke-13 sebenarnya ada. Namun, masih ada perdebatan terkait penambahan komponen tunjangan kinerja (tukin) yang jumlahnya cukup besar.
Jika ditambah tukin, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 116 miliar. Jika tanpa tukin, anggaran yang dibutuhkan hanya separo.
Namun, Erwin merasa penambahan tukin tersebut saat ini tidak perlu diperdebatkan lagi. Dewan mendesak gaji cair tanpa tukin.
''Kalau bisa besok (hari ini, Red), cair. Bank buka setengah hari,'' jelasnya. Dalam pencairan gaji ke-13 tersebut, sikap tim anggaran pemkot dan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana berseberangan.
Sementara itu, Whisnu tidak ingin berkomentar terkait masalah tersebut. Tujuannya, menghindari polemik. ''Jangan tanya soal itu,'' katanya. (sal/c15/ano/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji ke-13 Belum Cair, Guru PNS Makin Galau
Redaktur & Reporter : Natalia