Pemkot Surabaya tak Ingin Buru-buru Melaksanakan PTM, Ini Alasannya

Senin, 30 Agustus 2021 – 20:03 WIB
Ilustrasi pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Pemkot Surabaya tak ingin buru-buru melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).

Hal ini lantaran pihaknya ingin memastikan Surabaya siap menjalankan dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

BACA JUGA: PTM di Jatim Terhambat, Ternyata Ini Sebabnya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pihaknya berencana menggelar rapat bersama epidemiolog serta kepala sekolah jenjang SD-SMP.

Dia ingin memastikan apakah PTM bisa dilaksanakan di PPKM level 3.

BACA JUGA: Giliran Citra Kirana yang Tagih Utang kepada Medina Zein

"Insyaallah segera kami lakukan, tetapi dirapatkan dulu dengan seluruh pakar epidemiologi," kata Eri, Senin (30/8).

Eri sudah memperkirakan PTM bisa dimulai pada awal September 2021 yaitu pada Senin (6/9) mendatang. Dia pengin seluruh persiapan hingga asesmen sekolah berjalan dengan lancar. 

BACA JUGA: Belajar Tatap Muka di Sekolah Jakarta Dimulai, Siswa Diimbau Tidak Bawa Bekal Makanan

"Syarat utamanya satu, harus ada persetujuan dari wali murid. Jadi, tetap melakukan hybrid. Kalau orang tua tidak mengizinkan otomatis dilakukan daring. Itu wajib hukumnya," sambungnya.

Mantan Kepala Bapekko itu memastikan bahwa PTM berlaku bagi seluruh sekolah yang lolos asesmen meski belum menerima vaksinasi.

Terpenting seluruh guru dan tenaga pendidik sudah divaksinasi.

Meski begitu, dia menyadari vaksinasi bagi anak-anak di Surabaya masih belum merata karena jumlahnya terbatas. Harapannya sesegera mungkin semua disuntik vaksin Covid-19.

"Ada SKB empat menteri yang menyatakan kalau murid enggak perlu divaksin semua, yang penting gurunya yang sudah," bebernya.

Kembali dilakukannya sekolah luring, maka beberapa gedung sekolah yang sempat dijadikan sebagai rumah sehat akan dikembalikan ke fungsi semula.

Pasien-pasien akan dipindahkan ke isolasi terpadu Hotel Asrama Haji.

"Yang sekarang ini sudah kurang dan di Asrama Haji 900 (kapasitasnya,red) cuma isi 80. Nanti rumah sehat akan kami kembalikan fungsinya," pungkas Eri. (mcr12/jpnn) 


Redaktur : Yessy
Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler