INDIHIANG – Pemerintah Kota Tasikmalaya menunggu peresmian Sekolah Penerbangan Tasikmalaya saat melangkah ke tahap pembangunan bandara.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) H Aay Zaini Dahlan pihaknya sampai saat ini masih menunggu proses perubahan Lanud Wiriadinata dari pangkalan udara menjadi bandara khusus sehingga nantinya bisa membuka penerbangan sipil karena ujungnya menjadi bandara umum.
”Ya kita lihat dulu prosesnya sekarang. Kan besok itu sekolah penerbang segera diresmikan. Otomatis Lanud itu jadi bandara khusus. Nah untuk menjadi bandara umum itu harus jadi bandara yang tersertifikasi,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Tasikmalaya H Aay Zaini Dahlan, Minggu (23/6).
Mengubah bandara khusus menjadi bandara umum, kata dia, banyak persyaratan yang harus dipenuhi, dua diantaranya terminal penumpang dan perbaikan landasan. Landasan bandara umum harus layak. Untuk itu, pemkot, akan melakukan pelapisan ulang dan penambahan panjang landasan. Sebelumnya diberitakan Radar landasan Lanud Wiriadinata idealnya memiliki panjang landasan 2.000 meter. Saat ini baru memiliki panjang 1200 meter.
”Ya kita kan tidak punya dana, makanya diajukan ke provinsi mah sudah. Kemarin memang sarannya (panjang landasan) harus ditambah. Karena memang untuk jadi bandara umum, itu kan banyak persyaratan yang harus dipenuhi,” papar Aay, kemarin.
Semua proses itu, kata dia, akan dilakukan menunggu perkembangan setelah peresmian Sekolah Penerbangan Tasikmalaya, karena peresmian sekolah itu menjadi titik tolak pembukaan bandara umum. ”Kalau untuk bandara yang tersertifikasi itu kan landasan juga harus bagus,” pungkas dia.
Sebelumnya Komandan Lanud Wiriadinata Letnan Kolonel Penerbang Indan Gilang Buldansyah S. Sos mengatakan mengubah pangkalan TNI AU menjadi bandara umum, setelah nanti menjadi bandara khusus, dibutuhkan penambahan sarana, salah satunya pelapisan ulang dan perpanjangan landasan.
”Saya kira kita sudah jauh melangkah dan bandara sipil itu saya kira mudah-mudahan bisa terealisasi dalam waktu dekat. Dengan catatan pemerintah provinsi atau pemerintah daerah bisa bersinergi dalam penyiapan itu (bandara). TNI AU sudah menyiapkan fasilitas yang dimiliki, pemkot atau pemprov tinggal menambah saja apa-apa yang kurang dan dibutuhkan,” ungkapnya. (pee)
Menurut Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) H Aay Zaini Dahlan pihaknya sampai saat ini masih menunggu proses perubahan Lanud Wiriadinata dari pangkalan udara menjadi bandara khusus sehingga nantinya bisa membuka penerbangan sipil karena ujungnya menjadi bandara umum.
”Ya kita lihat dulu prosesnya sekarang. Kan besok itu sekolah penerbang segera diresmikan. Otomatis Lanud itu jadi bandara khusus. Nah untuk menjadi bandara umum itu harus jadi bandara yang tersertifikasi,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Tasikmalaya H Aay Zaini Dahlan, Minggu (23/6).
Mengubah bandara khusus menjadi bandara umum, kata dia, banyak persyaratan yang harus dipenuhi, dua diantaranya terminal penumpang dan perbaikan landasan. Landasan bandara umum harus layak. Untuk itu, pemkot, akan melakukan pelapisan ulang dan penambahan panjang landasan. Sebelumnya diberitakan Radar landasan Lanud Wiriadinata idealnya memiliki panjang landasan 2.000 meter. Saat ini baru memiliki panjang 1200 meter.
”Ya kita kan tidak punya dana, makanya diajukan ke provinsi mah sudah. Kemarin memang sarannya (panjang landasan) harus ditambah. Karena memang untuk jadi bandara umum, itu kan banyak persyaratan yang harus dipenuhi,” papar Aay, kemarin.
Semua proses itu, kata dia, akan dilakukan menunggu perkembangan setelah peresmian Sekolah Penerbangan Tasikmalaya, karena peresmian sekolah itu menjadi titik tolak pembukaan bandara umum. ”Kalau untuk bandara yang tersertifikasi itu kan landasan juga harus bagus,” pungkas dia.
Sebelumnya Komandan Lanud Wiriadinata Letnan Kolonel Penerbang Indan Gilang Buldansyah S. Sos mengatakan mengubah pangkalan TNI AU menjadi bandara umum, setelah nanti menjadi bandara khusus, dibutuhkan penambahan sarana, salah satunya pelapisan ulang dan perpanjangan landasan.
”Saya kira kita sudah jauh melangkah dan bandara sipil itu saya kira mudah-mudahan bisa terealisasi dalam waktu dekat. Dengan catatan pemerintah provinsi atau pemerintah daerah bisa bersinergi dalam penyiapan itu (bandara). TNI AU sudah menyiapkan fasilitas yang dimiliki, pemkot atau pemprov tinggal menambah saja apa-apa yang kurang dan dibutuhkan,” ungkapnya. (pee)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sembako Mulai Merangkak Naik
Redaktur : Tim Redaksi