Pemprov DKI Ajak Kemenhub Keroyokan Bangun Flyover di Atas Rel

Sabtu, 27 Desember 2014 – 14:01 WIB
Pemprov DKI Ajak Kemenhub Keroyokan Bangun Flyover di Atas Rel. Foto: Mustafa Ramli/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - GAMBIR – Pemprov DKI Jakarta tidak mau sendirian membangun jalan layang atau flyover di lintasan rel kereta api. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI berupaya melibatkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Baik soal pemberian izin maupun anggaran.

Kepala Bappeda DKI Andi Baso Mappapoleonro menyatakan, di antara 418 lintasan rel kereta api di Jakarta, 30 sudah dibangun jalan layang. Semua proyek tersebut dibiayai pemprov.

BACA JUGA: KRL Beroperasi 24 Jam di Malam Tahun Baru

Karena itu, dia berharap Kemenhub terlibat dalam pembangunan jalan layang berikutnya. Sebab, Jakarta adalah ibu kota negara. Pusat pemerintahan, bahkan kantor Kemenhub, juga berada di Jakarta.

"Kita keroyokan lah bangunnya, jangan cuma ngandalin anggaran pemprov,’’ ujar dia dilansir Jawa Pos (induk JPNN.com), Sabtu (27/12).

BACA JUGA: Jakarta Dikepung Banjir

Menurut Andi, hingga kini pemprov belum memutuskan titik-titik lintasan rel kereta api yang menjadi target pembangunan jalan layang. Namun, berdasar skala prioritas sementara, sangat mungkin proyek tahun depan berada di Cakung, Jakarta Utara; Bintaro, Jakarta Selatan; dan Manggarai, Jakarta Selatan.

Andi memperkirakan, pembangunan untuk tiga jalan tersebut membutuhkan dana cukup besar.

BACA JUGA: PNS pun Harus Pungut Sampah

"Kalau Kemenhub terlibat, akan terasa ringan (pembiayaannya), apalagi tugas pemprov tidak hanya membangun itu,’’ jelas dia.

Mantan kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI itu mencontohkan perbaikan jalan rusak yang dibantu Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Hal tersebut menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur di Jakarta tidak boleh hanya berharap pada dana pemprov, namun juga pemerintah pusat.

"Kalaupun terhambat UU, kan bisa di-judicial review. Ini yang akan kami upayakan,’’ tegas dia.

Disinggung soal besaran anggaran pemprov untuk proyek tersebut, Andi menyatakan tidak tahu.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Heru Budi Hartono juga tidak tahu pasti mengenai besaran anggaran itu. Heru beralasan, proyek tersebut masih dibahas dengan Kemenhub, termasuk soal titik-titik prioritas tahun depan.

"Jangan terlalu terburu-buru soal anggarannya, belum masuk ke sana (anggaran). Kami masih membicarakannya dengan Kemenhub,’’ ujar Heru singkat.

Tahun depan pemprov juga menyiapkan proyek underpass di dua lintasan rel kereta api, yaitu di Jalan Kartini, Jakarta Pusat; dan Jalan Cenderawasih, Jakarta Selatan.

Anggaran proyek tersebut telah dialokasikan dalam Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2015. Masing-masing proyek itu menggunakan anggaran tahun jamak atau multiyear.

Pembangunan underpass Cenderawasih membutuhkan dana Rp 60 miliar, sedangkan underpass Kartini memerlukan Rp 125 miliar. Jangka waktu pembangunan masing-masing proyek selama tiga tahun. (fai/c7/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PT KAI Segel Area Parkir Kota Tua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler