jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Michael Rolandi Cesnanta Brata menyebut DKI Jakarta bakal menghemat atau efisiensi anggaran hingga Rp 1,5 triliun.
Untuk itu, ada sejumlah pos anggaran yang terkena efisiensi.
BACA JUGA: Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar
Pos anggaran tersebut di antaranya perjalanan dinas luar negeri yang terkena efisiensi 35,14 persen dari Rp 107,9 miliar menjadi Rp 70 miliar.
“Lalu anggaran makan minum, dilakukan efisesinsi dari Rp 727 miliar diefisiensi Rp 89,5 miliar (menjadi Rp 637,5 miliar),” kata Michael, pada Sabtu (22/2).
BACA JUGA: Pengamat: Efisiensi Anggaran Upaya Prabowo Mencegah Mark-up Uang Negara, Harus Didukung
Kemudian, anggaran kajian dilakukan efisesinsi sebesar 18,9 persen, Focus Group Discussion (FGD) di DKI Jakarta diefisiensi Rp 1 miliar.
“Terkait dengan belanja yang besar dan belanja modal kantor lainnya, ini kan nomor rekening ya sebesar 31 persen dari Rp 148 miliar diefisiensi Rp 47 miliar (menjadi Rp 101 miliar,” terangnya.
BACA JUGA: Bupati Pegunungan Bintang Harap Anggaran yang Kena Efisiensi Bisa Dikembalikan
Menurut Michael, semua dinas terkena penghematan anggaran tersebut.
Dalam rapat yang digelar beberapa waktu lalu, masing-masing asisten yang mengontrol dinas mulai memilah anggaran yang bisa dihemat.
“Jadi dikumpulkan, dilihat mana yang belum menjadi prioritas untuk dilakukan penghematan pada saatnya nanti,” jelasnya.
Walau begitu, anggaran yang diefisiensi tersebut bakal dialokasikan untuk prioritas pelayanan publik yang lebih bermanfaat.
“Jadi, secara pagu, karena dia pindah, ya enggak berkurang,” tambah Michael. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi