Pemprov DKI Buka Tempat Wisata Selama Libur Lebaran, Begini Respons Gilbert, Tegas

Rabu, 12 Mei 2021 – 12:45 WIB
Petugas menyemprotkan disinfektan di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan tetap membuka tempat wisata selama libur Idulfitri 2021.

Keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran yang ditandatangani Plt Kepala Dinas Pariwisata Gumilar Ekalaya pada 7 Mei 2021.

BACA JUGA: Ingat, Pengunjung Tempat Wisata Hanya 20 Persen Selama Libur Lebaran

Namun, kapasitas pengunjung hanya 50 persen selama periode larangan mudik 2021.

Merespons hal itu, anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai keputusan tersebut sudah tepat dan tegas. Pasalnya, pemerintah tetap membatasi jumlah pengunjung.

BACA JUGA: Dede dan Fadhilah Ditendang, Jatuh dari Motor, Dibacok Pakai Parang, Tangan Putus

"Saya kira pemerintah sudah cukup tegas dengan membatasi pengunjung," kata Gilbert saat dihubungi jpnn.com, Rabu (12/5).

Menurut dia, keputusan tersebut memang berat diambil oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun, Gilbert menyarankan agar pemerintah harus bekerja keras untuk meredam penambahan angka kasus positif Covid-19 setelah libur Idulfitri.

"Tempat wisata dibuka boleh saja. Seperti yang direncanakan oleh pemprov, selama di dalam pengunjung harus diawasi," ujar Gilbert.

Berkaca kasus kerumunan Tanah Abang, politikus PDIP itu menyarankan agar pemerintah harus melakukan pendataan di pintu masuk tempat wisata sehingga bisa terkontrol jumlah pengunjungnya.

"Di pintu masuk harus dihitung berapa yang masuk, berapa yang keluar," ucap Gilbert.

Dia menambahkan, di tempat wisata juga dibutuhkan pos pengamanan untuk mengawasi pergerakan pengunjung.

Sebab, hal tersebut juga bukan berarti tidak terjadi penambahan kasus. Menurutnya, tidak ada pergerakan manusia yang tidak disertai penambahan kasus Covid-19.

Namun, pengawasan itu diharapkan mampu meminimalisir risiko lonjakan kasus positif Covid-19 yang banyak.

"Pasti akan terjadi lonjakan kasus setelah Lebaran karena tidak ada kerumunan bukan karena pergerakan manusia yang tidak disertai penambahan kasus," kata Gilbert. (mcr3/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler