JAKARTA - Pembenahan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta mulai digulirkan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah memerintahkan Asisten Perekonomian dan Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI Jakarta untuk mengkaji nilai ekonomis masing-masing BUMD.
Wakil Gubernur Basuki T Purnama mengungkapkan, Jokowi telah mengintruksikan pembentukan BUMD holding. "Terus BUMD yang sahamnya kecil-kecil, yang mulai rugi kita analisa nilainya berapa, lalu kita mau divestasi," ujar Basuki kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/3).
Menurut wagub yang biasa disapa dengan panggilan Ahok itu, beberapa BUMD seperti PT Pakuan, PT Grahasari Surya Jaya dan PT Ratax Armada, kemungkinan besar akan didivestasi. Sementara Badan Pengelola THR Lokasari akan diubah statusnya menjadi UPT dibawah BPMP. "Tapi ini masih dihitung, kita belum tahu, minimal pasti dua (BUMD)," imbuh Ahok.
Sebenarnya, lanjut Ahok, tidak semua BUMD yang akan didivestasi kondisinya merugi. Ada juga beberapa BUMD yang menghasilkan laba namun keuntungan asetnya tidak optimal.
Selain divestasi, Pemprov DKI juga akan membuat perusahaan holding untuk menaungi BUMD DKI. Perusahaan holding ini ditargetkan akan berdiri tahun ini.
Lebih lanjut Ahok mengatakan, Pemprov DKI menargetkan Pendapatan Asli Daerah dari BUMD mencapai Rp 1 triliun pada tahun 2017. "Tapi hitungan Pak Gub, sebelum 2017 sudah tercapai kalau dikelolanya dengan baik," tandas mantan anggota DPR RI itu.
Sekedar diketahui, saat ini Pemprov DKI memiliki 23 BUMD yang bergerak di berbagai sektor. Dalam APBD 2013 hanya 15 BUMD yang tercatat menyumbangkan PAD dengan nilai sekitar Rp 500 miliar. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Truk Timpa Motor, Dua Tewas
Redaktur : Tim Redaksi