Pemprov Gantung Nasib Siswa SDN Cijawa

Jumat, 21 Februari 2014 – 03:32 WIB

jpnn.com - SERANG - Pemprov Banten seperti menggantung nasib puluhan siswa SDN Cijawa yang berada di Jalan Raya Ciwaru, Warung Pojok.

Bagaimana tidak, sudah sejak 2011, bangunan sekolah mereka belum juga direlokasi oleh Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Banten. Padahal, kondisi gedung sekolah sudah memprihatinkan. Bahkan, rencana pembebasan lahan untuk gedung sekolah yang baru pada APBD Perubahan tahun 2013 pun kandas.

BACA JUGA: Sepi Peminat, Jurusan Pertanian Terancam Bubar

Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Serang Bahraeni mengungkapkan, pembebasan lahan untuk gedung SDN Cijawa yang baru dibatalkan.

"Padahal sudah rapat berkali-kali. Bahkan, yang punya lahan pun sudah sepakat dengan harganya. Tapi karena dengan alasan kendaraan berat tak bisa masuk, maka dibatalkan," ungkap Bahraeni, Kamis (20/2).

BACA JUGA: DPD Yakin Menteri Tuntaskan Nasib Guru Honorer Gagal CPNS

Bahraeni mengaku saat penentuan lokasi gedung SDN Cijawa yang baru, ia tak memikirkan kendaraan berat. Toh, gedung sekolahnya tak berlantai dua.

"Yang saya dan teman-teman lain pikirkan, kendaraan biasa bisa lewat. Bukan kendaraan berat. Selain itu, kami juga ingin segera SD ini direlokasi, karena kami khawatir dengan kondisi bangunannya. Kami ingin cepat," ujarnya.

BACA JUGA: Jumlah Guru SD 1,4 Juta, 489 Ribu di Antaranya Honorer

Kata dia, sebenarnya akses jalan pun ingin dibebaskan oleh DBMTR untuk mempermudah, namun karena harganya berbeda dengan lahan yang akan dibangun, maka keinginan itu pun dibatalkan.

Akhirnya, kata dia, lahan untuk gedung SDN Cijawa yang baru pun akan dipindahkan lagi. "Yang semula luas tiga ribu meter persegi. Katanya sekarang ada juga yang lokasinya tidak jauh dari situ. Di belakang SGO. Luasnya 2.500 meter persegi," terangnya.

Namun, dengan melihat masih lamanya proses pembangunan gedung SDN Cijawa yang baru, sementara gedung yang lama memprihatinkan, Dindik mengambil kebijakan agar tahun ajaran nanti, gedung SDN Cijawa akan mulai dikosongkan.

Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan kepala sekolah, dewan guru, komite sekolah, dan wali murid. Ada dua gedung alternatif yang dapat dijadikan tempat belajar mengajar sementara, yakni SDN Pancamarga dan SMK Pelayaran.

"Kalau menggunakan gedung orang lain (SMK Pelayaran-red), tentu harus ada kompensasi karena itu gedung madrasah milik masyarakat. Tapi kalau di situ, kami bisa berharap anak-anak bisa tetap sekolah pagi, sedangkan siswa SMK bisa siang hari," terang Bahraeni.

Seperti diketahui, SDN Cijawa mendapatkan dampak dari pembangunan simpang sebidang di perempatan Warung Pojok yang dilakukan DBMTR tahun 2011 silam. Pembahasan penggantian gedung sekolah itu antara Pemkot Serang dengan Pemprov Banten pun cukup alot.

Dulu, Pemprov menginginkan agar pihaknya mengganti rugi dalam bentuk anggaran. Sementara Pemkot bersikeras agar tukar guling, dengan alasan aset daerah tak bisa diperjualbelikan. Namun, hingga tiga tahun ini, penggantian gedung itu belum juga terlaksana.

Sementara kondisi bangunan SDN Cijawa makin memprihatinkan. Terutama lantai satu. Sementara, Dindik tak bisa merehab karena tahu kalau gedung itu akan dihancurkan dan dipindahkan ke lokasi lain. (nna)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Urus Gadaikan Sertifikat, Enam Guru Dilaporkan ke Inpektorat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler