Pemprov Jabar Garap 5 Destinasi Wisata Pascatambang

Kamis, 06 Februari 2020 – 23:59 WIB
Tambang. Ilustrasi Foto: Prokal.co/JPG

jpnn.com, BANDUNG - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, fokus menggarap konsep dan gagasan lima destinasi wisata yang lahannya merupakan bekas tambang, program ini diberikan nama Destinasi Wisata Pascatambang.

Kepala Bidang Pertambangan Dinas ESDM Jawa Barat Tubagus Nugraha pada acara Japri di Gedung Sate, Kamis, menuturkan lima Destinasi Wisata Pascatambang tersebut pertama Citeureup, Kabupaten Bogor (eks Indocement).

BACA JUGA: JavaMifi Prediksi Destinasi Wisata Top Dunia pada 2020

"Yang kedua di Sukabumi itu yang PT Holcim, yang ketiga di Cimangkok Cianjur, yang keempat di Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, dan yang terakhir atau kelima di Argasunya Kota Cirebon. Itu yang sedang kita kerjakan," kata Bagus, sapaan Tubagus.

Menurut dia, saat ini pihaknya sedang menyusun perencanaan dan pengelolaan kelima Destinasi Wisata Pasca-Tambang tersebut.

BACA JUGA: Maaf, Sejumlah Kawasan Wisata Alam Terpaksa Ditutup

"Jadi sekarang pengalihan status lahan tambang ke lahan publik. Kalau ada kejadian kecelakaan di lima lokasi itu, maka itu kecelakaan tambang walaupun bukan tambang lagi atau sudah jadi tempat wisata. Makanya harus diurus alih status lahannya," kata dia.

Selain itu, lanjut Bagus, pihaknya juga akan menyusun desain untuk wisata pasca-tambang tersebut.

BACA JUGA: Kawasan Wisata Dieng Kini Terapkan Tiket Elektronik

"Kemudian kita bikin landscaping untuk desain dan mencari optimalisasi pilihan-pilihan pasca-tambang mau jadi apa," kata dia.

Dia mengatakan kesepakatan dengan pemilik lahan juga menjadi bagian lain yang harus diperhatikan dalam rencana wisata pasca-tambang tersebut.

"Seperti di Argasunya itu ada 28 hektare lahannya dan ini masyarakat gali pasir dari dulu di sana. Maka kita akan rehabilitasi mereka untuk jadi ekowisata," kata dia.

"Kemudian di sana juga nanti akan ada kerja sama dengan dunia pendidikan untuk penelitian hortikultur tanaman, pengembangan endemik tanaman dan hewan di sana, tempat wisata dan lain-lain," kata dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan meskipun belum ditetapkan menjadi destinasi wisata pasca-tambang warga banyak yang berkunjung ke lokasi tersebut.

"Seperti yang di Sukabumi, itu pengunjungnya bisa sampai 7.000 pengunjung," tandasnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler