Pemprov Jateng Angkat Guru Honorer jadi PPPK secara Bertahap

Rabu, 26 Juli 2023 – 13:35 WIB
Arsip foto - Pengambilan sumpah jabatan bagi guru yang diangkat menjadi ASN lewat skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) di lapangan tenis Angga Sasana Krida Kudus, Jateng, Selasa (11/7/2023). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

jpnn.com - SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengangkat 13.302 guru tidak tetap SMA/SMK/SLB negeri maupun swasta menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Pengangkatan PPPK itu dilakukan secara bertahap pada 2021-2023.

BACA JUGA: Andi Sudirman Minta PNS dan PPPK Lebih Produktif

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Uswatun Hasanah menjelaskan dari jumlah itu, 8.812 orang merupakan guru tidak tetap sekolah negeri.

“Total guru tidak tetap SMA/SMK/SLB negeri pada 2020 sebanyak 12.777 orang,” kata Uswatun di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/7).

BACA JUGA: Calon PPPK Guru Formasi 2022 yang Belum Terima SK, Ini Tenggat Waktu Lengkapi Berkas

Untuk SMA negeri sederajat, kata dia, pada pengangkatan PPPK 2021 tahap satu tercatat 5.116. PPPK tahap dua 774, dan PPPK 2023 sebanyak 2.952 guru.

Uswatun menjelaskan bahwa guru honorer SMA negeri sederajat yang tersisa sekarang ini sebanyak 3.965.

BACA JUGA: Tak Semua PPPK 2 Tahun Nilai Baik Terima Kenaikan Gaji Berkala, Jangan Kaget

Dia memperkirakan jumlah guru yang tersisa kemungkinan bisa tersaring menjadi tenaga PPPK, tetapi secara bertahap.

“Bisa tahun depan, tahun depannya lagi, hingga tahun depannya lagi. Mudah-mudahan tidak terlalu lama waktunyalah nanti bisa terangkat semua guru tidak tetap kita," ujarnya.

Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Nasikin menambahkan pegawai tidak tetap (PTT) SMA/SMK/SLB negeri totalnya 8.531 orang.

Dengan jumlah PTT yang masuk menjadi PPPK 2021 tahap satu 117 orang, PPPK di tahap dua sebanyak 18, sehingga total sisa PTT saat ini 8.396.

Menurut dia, tingginya kebutuhan guru di Jateng menjadi hal yang melatarbelakangi pemerintah gencar melakukan seleksi PPPK,  karena pendidikan merupakan hal yang penting untuk menciptakan generasi emas.

"Guru kita yang PNS, ini, kan, belum mencukupi untuk memenuhi sejumlah 640 sekolah negeri, baik itu SMA, SMK, maupun SLB. Nah untuk memenuhi itu 2020 itu, kan, banyak dari guru tidak tetap, karena enggak ada pengangkatan PNS untuk guru, maka guru tidak tetap yang men-support pendidikan," katanya.

Pada 2021 sampai 2022, lanjut dia, ada pengangkatan ASN dari PPPK. Para guru tidak tetap ikut bersaing mengikuti seleksi menjadi PPPK. Dengan harapan, bila diterima menjadi PPPK, maka akan ada peningkatan kesejahteraan.

Melihat jumlah guru yang ada, dia menyebut secara makro kebutuhan tenaga pendidik di Jateng untuk SMA/SMK dan SLB negeri sudah mencukupi sehingga belum ada rencana penambahan.

"Hitung-hitungan jam mengajar dari 24 jam sampai 40 jam dengan total guru PPPK ditambah jumlah kita PNS itu sudah di angka 35 ribuan guru yang berstatus ASN," ujarnya.

Dari jumlah itu, pihaknya telah hitung dengan jumlah jam seluruh Jawa Tengah itu, berarti masih di angka kisaran 31-32 jam per minggu.

"Artinya, angka ini masih pada range jumlah jam mengajar sesuai dengan Permendikbud Nomor 15 tahun 2018 adalah 24 jam sampai dengan 40 jam/minggu," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler