jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Rembang berkomitmen merawat dan menjaga kelestarian batik Lasem.
Pemda bekerja sama dengan PT HM Sampoerna Tbk bersinergi melalui mitra tanggung jawab sosial perusahaan Business and Export Development Organization (BEDO), memberikan keterampilan wirausaha dan kemampuan pemasaran bagi para perajin.
BACA JUGA: Siti Atikoh Yakin Batik Lasem sudah Bisa Mendunia
Para perajin batik Lasem dihubungkan dengan desainer untuk mendapatkan pelatihan dan pembinaan.
"Pengembangan batik Lasem menjadi aneka ragam pakaian siap pakai merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan batik Lasem ke khalayak yang lebih luas," ujar Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah Siti Atikoh dalam keterangannya, dipublikasikan Jumat (22/4).
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Dinilai Mendukung Perempuan Mandiri
Batik asal Lasem asal Kabupaten Rembang memiliki ciri khas perpaduan motif batik Jawa dan corak Tiongkok.
Hal tersebut merupakan hasil dari akulturasi budaya sejak akhir abad ke-14 Masehi ketika armada pimpinan Laksamana Cheng Ho singgah di Nusantara.
BACA JUGA: Lia Afif Hadirkan Batik Bernuansa Kayu Ulin di Indonesia Fashion Week 2022
Pemda juga membuat sebuah merek untuk menaungi para perajin yang ikut dalam pelatihan, yaitu 'Batik Lasemku'.
Merek tersebut sudah diperkenalkan pada perhelatan Rembang Fashion Parade 2 November 2021 lalu.
Dekranasda Jawa Tengah, Sampoerna dan BEDO juga bekerja sama menulis buku bertajuk 'Memadukan Keberagaman – Dokumentasi Motif Modifikasi Batik Tulis Lasem'.
Penulisan buku ini melibatkan budayawan dan komunitas batik setempat.
Buku ini diharapkan dapat melestarikan kekayaan motif batik Lasem.
“Kedekatan kami dengan Rembang yang telah terbangun mendorong kami untuk dapat berkontribusi kepada pelestarian budaya, serta mendorong kemajuan perekonomian setempat,” ujar Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya berharap dengan berbagai pelatihan dan kegiatan yang ada, batik Lasem dapat bangkit kembali, sehingga memicu perekonomian Kabupaten Rembang dan sekitarnya.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang