jpnn.com - MAKASSAR - Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) yang menjadi program unggulan untuk desa dari Direktorat Jendral Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri segera berakhir Desember 2024.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat bersama Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan pengembangan Daerah (Bappelitbangda) dan Inspektorat Daerah serta Desa (DPMD), Bersama DPMD yang menjadi lokus P3PD se-Sulsel, menggelar Rapat Konsolidasi membahas keberlanjutan program itu.
BACA JUGA: Bagian P3PD, Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Melatih 172.488 Aparatur Desa
Beberapa agenda rapat konsolidasi di antaranya arah kebijakan dan exit strategy P3PD 2024 di Sulsel, kebijakan daerah dalam rangka akselerasi pelaksanaan P3PD.
Kemudian, kebijakan umum dan teknis APIP daerah dalam melaksanakan fungsi pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa di Sulsel, dan penguatan koordinasi semua pihak dalam pelaksanaan program, serta penyampaian rumusan hasil dari pleno hasil diskusi kelompok.
BACA JUGA: Ditjen Bina Pemdes Mengevaluasi P3PD 2023 demi Perbaikan Pelaksanaan pada 2024
Kepala Dinas PMD Provinsi Sulsel Muh Seleh dalam sambutannya saat Rapat Konsolidasi Pengendalian P3PD tingkat Provinsi Sulsel di Makassar, mengatakan bahwa program P3PD memiliki latar belakang untuk dapat meningkatkan pengelolaan, perencaan pembangunan desa dan anggaran belanja desa secara efektif dan efisien.
Kemudian, perbaikan dan peningkatan kualitas perencanaan dan penganggaran di tingkat desa yang dapat diwujudkan melalui penguatan kapasitas kelembagaan pemerintahan desa.
BACA JUGA: 2.341 PPPK Pemprov Sulsel Terima SK, Bahtiar: Anda Semua Harus jadi ASN Tangguh
Selain itu, juga dapat meningkatkan tata kelola pemerintahan dan pembangunan desa, yang diharapkan dapat mendorong pencapaian tujuan pembangunan dan kemandirian desa.
"Kita tahu bahwa program ini (P3PD) akan berakhir pada Desember tahun ini. Begitu besar manfaat dari program P3PD ini kaitannya dengan kemajuan pembangunan desa. Untuk itu, besar harapan program P3PD ini bisa berkelanjutan," katanya dalam keterangan yang diterima, Jumat (6/9).
Dia menjelaskan bahwa pembangunan desa yang baik bermula dari perencanaan yang juga baik oleh pemerintah desa.
Oleh karena itu, faktor sumber daya manusia menjadi hal paling mendasar untuk ditingkatkan.
"P3PD merupakan program yang sangat strategis, yang mana salah satu output yang dapat dilihat adalah peningkatan kualitas SDM agar dapat mencapai kualitas belanja desa dan pengelolaan keuangan desa," ungkapnya.
Penjabat bupati Luwu ini pun berharap P3PD bisa dilanjutkan dan tentu harus menjadi perhatian serius pemerintah baik tingkat provinsi, khususnya kabupaten.
"Paling tidak, P3PD berakhir Agustus, sistem dan makanisme yang ada pada P3PD harus berkelanjutan. Hal itu semua tidak terlepas untuk kepentingan desa khususnya masyarakat desa," katanya.
Di sisi lain, Koordinator Provinsi Regional Management Consultant (RMC) II wilayah Sulsel Kalla Manta mengungkapkan bahwa saat ini pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa (PKAD) Tahap II masih berjalan hingga 27 September 2024 mendatang.
Tahap I telah dilakukan pada 2023 lalu, yang mana 892 desa dengan 3.568 peserta dari unsur kepala desa, sekertaris desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) telah mengikutinya.
Untuk tahap II, lanjut dia, ini ada 1.232 desa dengan 4.928 peserta menjadi target pelatihan PKAD.
Jadi, total untuk tahap I dan tahap II setidaknya ada 2.124 desa dengan peserta 8.285 berasal dari 19 Kabupaten yakni, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Enrekang, Tana Toraja, Toraja Utara, Pinrang, Barru, Maros, Gowa, Bulukumba, Bantaeng, Bone, Kepulauan Selayar, Pangkajene Kepualauan, Sidenreng Rapang, Sinjai, Takalar, dan Wajo yang merupakan lokus P3PD.
Kalla berharap dengan keikutsertaan aparatur desa, hasil kelembagaan dan sistem akuntabilitas yang akan mengarah pada peningkatan kualitas belanja di tingkat desa dapat lebih baik lagi.
"Ujungnya pasti harapannya, yakni peningkatan tata kelola pemerintahan dan pembangunan desa dapat mendorong pencapaian tujuan pembangunan dan kemandirian desa," kata dia. (*/boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi