jpnn.com, PALEMBANG - Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumatera Selatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel meminta kabupaten kota mendirikan posko kesehatan.
Instruksi ini menyusul kasus Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang semakin meningkat setiap harinya akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Provinsi Sumsel terutama di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
BACA JUGA: Pelabuhan Tanjung Carat Ditargetkan Groundbreaking di 2024, Ini Langkah Pj Gubernur Sumsel
"Kami sudah intruksikan ke Kabupaten kota untuk mendirikan posko kesehatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Trisnawarman saat ditemui di ruangannya, Rabu (18/10).
Tercatat hingga Minggu ketiga Oktober, kasus ISPA di Sumsel mencapai 31.816 kasus.
BACA JUGA: Pj Ketua TP PKK Sumsel Tyas Fatoni Dorong Pelaku IKM Aktif Ikuti Pameran, Ini Tujuannya
"Kasus ISPA tertinggi di Palembang dengan tren perminggu lebih dari 3 ribu kasus," ungkap Trisnawarman.
"Dan mayoritas yang terkena ISPA ini kelompok usia bayi dan balita," sambung Trisnawarman.
BACA JUGA: Agus Fatoni Targetkan Bank Sumsel Babel Ekspansi di Sumbagsel
Kata Trisnawarman, melonjaknya kasus ISPA tersebut akibat kualitas udara yang memburuk.
"Apalagi dua hari ini kualitas udara berada di level berbahaya," kata Trisnawarman.
Untuk memudahkan warga mendapatkan penanganan ISPA lanjut Trisnawarman, Dinkes Sumsel juga menyediakan layanan online khusus ISPA melalui call center 119.
"Melalui layanan itu, petugas akan datang ke lokasi sesuai dengan aduan dari masyarakat," terang Trisnawarman.
Terakhir, Trisnawarman mengimbau kepaa seluruh masyarakat di Sumsel agar tetap memakai masker saat berada di luar ruangan.
"Kalau memang tidak terlalu penting lebih baik tidak usah keluar rumah, tetapi kalau memang urgent usahakan memakai masker," tutup Trisnawarman. (mcr35/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Cuci Hati