Pemred Fokus Lampung Ditembak saat Istri Berangkat Yasinan

Rabu, 28 Januari 2015 – 08:10 WIB
SELAMAT JALAN..!: Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman Pemimpin Redaksi Fokus Lampung Beni Faisal kemarin. FOTO ALAM ISLAM/RADAR LAMPUNG/JPNN.com

jpnn.com - BANDARLAMPUNG - Suasana duka begitu terasa di rumah almarhum Beni Faisal (42), pemimpin redaksi (Pemred) Tabloid Fokus Lampung yang tewas ditembak penjahat di rumahnya, Minggu (25/1). Saat Radar Lampung (Grup JPNN.com) ke sana, ibu dan istrinya, Devia Kencana (65) dan Novita Sari (30), terlihat menangis. Di luar, ratusan orang silih berganti datang untuk bertakziah.

’’Begitu cepat Mas kejadian ini, seakan tak percaya bila anak saya sudah tidak ada lagi,” lirih Devia seperti yang dilansir Radar Lampung, Selasa (27/1).

BACA JUGA: Pengakuan Korban yang Dijual Bekas Pacarnya Lewat Facebook

Di pangkuan Devia, duduk anak korban, Rosalia Riska Wulandari (8). Dia terlihat shock. Ya, bocah itu melihat ayahnya terjatuh usai ditembak. ’’Saya langsung lari ke depan. Saya lihat papa sudah berlumuran darah,” kata siswa kelas tiga SD itu.

Dia menerangkan, jumlah pelaku tiga orang yang mengendarai satu unit sepeda motor Yamaha Mio. ’’Saya enggak lihat wajah mereka, Om. Sudah menembak papa, mereka langsung pergi,” ungkapnya.

BACA JUGA: 2 Bulan Jalankan Arisan Online, Wanita Ini Raup Investasi Rp 10 Miliar

Novita menerangkan, sebelum kejadian itu, ia sempat menawari Beni ikut pengajian di rumah tetangga. ’’Tetapi katanya, dia tak berangkat. Karenanya, saya yang ikut pengajian,” tuturnya.

Sebelum berangkat Yasinan, ia berpesan kepada Beni untuk menjaga kedua buah hati mereka, yakni Rosalia dan Gatan Bayu Kurniawan (1,5).

BACA JUGA: Bekas Pacar Dijual Lewat Facebook, Ini Tarifnya Sekali Kencan

Setengah jam kemudian, ada salah seorang warga yang memberitahunya bahwa Beni terkena musibah. Katanya, Beni ditembak orang tidak kenal. ’’Setiba di rumah, ternyata suami saya sudah dibawa warga ke Rumah Sakit Imanuel,” terangnya.

Novita bercerita selama ini Beni tidak punya musuh. Semuanya baik-baik saja sampai malam musibah datang. Kini, ia hanya bisa berharap kepada polisi agar secepatnya meringkus penembak suaminya itu. ’’Rekaman kejadian di CCTV (closed circuit television) pun sudah dibawa polisi,” tuturnya.

Sementara Pariaman (38), tetangga kiri rumah almarhum, mengaku tak sempat melihat wajah pelaku. Dia sedang menonton TV di dalam rumah ketika mendengar tembakan. ’’Pikir saya suara petasan. Namun karena penasaran, saya lihat dari kaca ternyata Pak Beni sudah terkapar,” jelasnya. (mhz/why/p6/c1/ade)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Menteri, Ini Juga Masalah Anak Istri Kami


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler