Pemuda Aceh Sumbang Game untuk Kang Emil dan Kota Bandung

Selasa, 19 Juni 2018 – 16:51 WIB
Ridwan Kamil. Foto Istimewa

jpnn.com, BANDUNG - Game berbasis android bernama 'RK Go ' resmi diluncurkan. RK Go merupakan sebuah game yang bisa dimainkan di beragam gawai berbasis android dengan Ridwan Kamil sebagai tokoh utama dan mengambil Kota Bandung sebagai latar.

Menurut CEO Biskuit Studio yang menjadi pengembang game RK Go Hadi Saputra, tujuan pembuatan game adalah membantu mempromosikan Kota Bandung. 

BACA JUGA: Tujuh Hari Terakhir, Timses Ridwan Kamil Tancap Gas

"Sasarannya adalah untuk masyarakat yang belum pernah ke Bandung, dan juga sarana bernostalgia bagi para warga Bandung yang sedang berada di luar kota Bandung," ungkapnya.

RK Go bisa diunduh melalui aplikasi playstore, dan merupakan game jenis arcade. Untuk memainkan game ini, para pemain diharuskan menyelesaikan beberapa misi agar mencapai skor yang diinginkan.

BACA JUGA: Kang Emil Jagokan Jerman Juara Piala Dunia

Misi yang harus diselesaikan para pemain di game RK Go cukup sederhana yaitu mengumpulkan poin sebanyak-nya dengan cara mengumpulkan tahu bulat sembari melewati rintangan yang divisualisasikan dalam bentuk beragam sarana transportasi yang ada di Kota Bandung.

Sebagai pengembang game, Hadi dan salah seorang penyintas (survivor) musibah tsunami yang melanda Aceh beberapa tahun lalu mengatakan, alasan dirinya membuat game ini karena terinspirasi sosok Ridwan Kamil.

BACA JUGA: Demam Piala Dunia 2018, Kang Emil Jagokan Jerman

“Museum Tsunami di Aceh adalah bentuk nyata sumbangsih Pak Ridwan Kamil untuk warga Aceh, terutama bagi korban tsunami seperti saya,” ungkap Hadi.

Kekaguman Hadi terhadap Ridwan Kamil menuntunnya untuk mempelajari budaya Bandung lebih dalam, hingga akhirnya dia memutuskan untuk hijrah ke Kota Kembang. 

“Pak Ridwan Kamil telah berkarya untuk Aceh, kini saatnya saya yang berkarya untuk Kota Bandung," ucapnya.

Melaui game RK Go ini, Hadi berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang mau untuk berkunjung ke Kota Bandung dan mau mengenal kota ini lebih dalam.

Praktisi pengembang game sekaligus anggota Asosiasi Developer Game Indonesia, Muhammad Ajie Santika menilai Kota Bandung memang menjadi hub untuk studio pengembang game di seluruh Indonesia.

Selain banyaknya studio pengembang, Kota Bandung juga banyak melahirkan produk-produk game unggulan yang lahir di kota Bandung.

Kondisi ini menurut Ajie dimungkingkan karena iklim kreatifitas dan pengembangan bisnis game lokal di kota Bandung, sangat kondusif. Selain itu, kebutuhan sumber daya manusia untuk pengembangan game juga banyak disumbang oleh beberapa perguruan tinggi yang ada di Kota Bandung.

Namun, menurut Ajie para pengembang game di Indonesia dari sisi bisnis masih harus belajar dan terus mengasah kemampuan karena market share Indonesia untuk game masih relatif kecil.

"Dari market size yang sebesar US$ 800 juta, pangsa pasar industri game di Indonesia hanya 2-3% saja, jadi masih sangat kecil, sisanya dikuasai pengembang dan produk game asing," terangnya.

Karena itu, Ajie mengapresiasi upaya Ridwan Kamil saat menjadi wali kota Bandung, dengan membangun Bandung Creative Hub, yang dapat menjadi titik kumpul untuk insan-insan kreatif, tak hanya para pengembang game di Kota Bandung.

"Terlebih dengan rencana Kang Emil untuk menghadirkan satu creative hub di setiap kota/dan kabupaten jika terpilih sebagai gubernur. Karena secara SDM, kita harus terus menggali potensi para pengembang game dari berbagai kota yang ada di Jawa Barat," ungkap CEO Everidea Interaktif ini.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Open House, Kang Emil: Jangan Habis Ramadan Berantem


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler