Pemuda Antinarkoba Kepri Bertekad Bangkrutkan Bandar Narkoba

Jumat, 19 Juli 2019 – 22:30 WIB
Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI Prof Faisal Abdullah didampingi Asdep Arifin Majid bersama Gubernur Kepri mengukuhkan Kader Inti Pemuda Antinarkoba Kepri. Foto: Tim Media Kipan

jpnn.com, BATAM - Kader Inti Pemuda Antinarkoba Kepri bertekad untuk bangkrutkan bandar narkoba. Mereka sepakat untuk melawan dan memusuhi peredaran narkoba sehingga tranksaksi jual beli narkoba mati dengan sendirinya.

Kader Inti Pemuda Antinarkoba Kepri ini berjumlah 200 orang dari berbagai kota dan kabupaten se Kepri.

BACA JUGA: Ditandai Pemukulan Kok, Menpora Resmi Buka ASEAN Schools Games 2019

Mereka telah mengikuti pelatihan selama empat hari mulai Selasa (16/7) hingga Jumat (19/7) lalu di Hotel Sahid Batam. Pelatihan dilaksanakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

BACA JUGA: Pohon Besar di Jalan Imam Bonjol Tumbang, Seorang Pengendara Motor Sekarat

BACA JUGA: Seluruh Atlet Indonesia ASEAN Schools Games 2019 Dijamin BPJS Ketenagakerjaan

Usai pelatihan, mereka langsung dikukuhkan sebagai Kader Inti Antinarkoba oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah dan pelaksana tugas Gubernur Kepri Isdianto pada Jumat (19/7).

Saat pengukuhan mereka sepakat akan menjalankan tugas dan misi sebagai kader inti pemuda antinarkoba di daerah masing-masing.

BACA JUGA: Gatot Berharap Kemenpora Dapat Meraih Predikat WTP

Mereka akan melawan peredaran narkoba dimulai dari dalam rumah atau keluarga hingga ke lingkungan masyarakat yang lebih luas. Selain itu mereka juga peran aktif menularkan pengetahuan tentang bahaya narkoba kepada masyarakat umum lainnya.

Faisal Abdullah dalam arahannya menyampaikan harapan yang sama. Pelatihan-pelatihan yang telah didapat hendaknya dimanfaatkan dengan baik untuk menjaga generasi penerus bangsa yang bebas narkoba.

"Fokusnya sudah jelas. Tujuan kita adalah memerangi narkoba. Manfaatkan materi yang sudah didapat agar tujuan mulia ini tercapai dengan baik. Narkoba harus diperangi. Kalau semua sepakat menolak narkoba tentu akan hilang sendiri. Bandar-bandar nakal akan bangkrut sendiri karena tak ada yang beli," tegas Faisal.

Pelaksana Tugas (plt) Gubernur Kepri Isdianto juga menegaskan bahwa narkoba adalah musuh bersama dan musuh bangsa.

Untuk itu dia berharap agar segenap peserta kader inti anti narkoba mampu menularkan nilai-nilai positif kepada masyarakat sekitar sehingga lingkungan tempat tinggal di seluruh pelosok negeri ini bebas dari peredaran narkoba.

"Kami akan support sesuai dengan kewenangan yang ada. Upaya pihak Kemenpora ini sangat bagus sebab narkoba masih menjadi ancaman serius bagi generasi penerus bangsa di Kepri," tuturnya.

BACA JUGA: Cetak Brace, Ilham Fathoni Bawa PSMS Medan Bungkam Blitar United

Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Kemenpora Arifin Majid menjelaskan, pelatihan untuk pembentukan karakter generasi bangsa yang bebas narkoba ini sudah berlangsung sejak tahun 2016 lalu. Untuk tahun 2019 ini, Kepri adalah kota ketiga sebelumnya di Sulawesi Utara dan Maluku.

"Target pelatihan di kota-kota yang rawan dengan peredaran narkoba. Kepri salah satu karena berada di wilayah perbatasan," ujarnya.

Target dari pelatihan ini untuk menyukseskan program bebas narkoba di dalam negeri. Generasi muda yang diwakili kaum muda ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak untuk melawan peredaran narkoba.

"Setiap tahun (data BNN Nasional) 18 ribu pemuda meninggal karena narkoba. Ini sangat berbahaya sebab generasi penerus bangsa terus diracuni dengan narkoba. Kemenpora melalui kegiatan ini bertekad akan memerangi persoalan ini," ujar Arifin.

Batam sendiri merupakan kota ketiga pelaksanaan pelatihan ini. Sebelumnya, pelatihan digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara dan Ambon, Maluku.(dkk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Indonesia Serahkan Kepemimpinan ASEAN SOMY ke Laos


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler