Sekitar 100 pemuda-pemudi Australia dan Indonesia, hari Kamis (6/8/2015), mengadakan acara nongkrong bertajuk Australia-Indonesia Networking Evening di Balai Kartini, KBRI Canberra. Acara ini diselenggarakan oleh KBRI bekerjasama dengan Australia Indonesia Youth Association (AIYA) Cabang Canberra.

Mereka yang hadir berasal dari berbagai profesi dan latar belakang pendidikan dan acara ini juga dihadiri oleh para akademisi,  Indonesianist dan seluruh staf KBRI Canberra.

BACA JUGA: Mengaku Polisi, Pencandu Narkoba di Melbourne Peras Pamannya Rp 120 Juta

Acara tersebut digelar untuk memfasilitasi anak-anak muda Indonesia dan Australia yang berada di Canberra, khususnya berusia 18 tahun – 40 tahun, untuk saling mengenal, membangun jejaring dan memperluas wawasan pergaulan serta persahabatan.

Hampir seluruh pemuda Australia yang hadir memiliki kemampuan Bahasa Indonesia yang fasih.

BACA JUGA: Oposisi Australia Desak Penggunaan Jet VIP AU Australia juga Diselidiki


Presiden AIYA Cabang Canberra, Kirrilly McKenzie (ketiga dari kanan) bersama pemuda Australia yang hadir dalam acara nongkrong AIYA di KBRI.

 

BACA JUGA: Bunuh Pacar ABG-nya, Pria Australia Ini Dipenjarakan Seumur Hidup

Dalam sambutan pembukaannya, Widya Rahmanto selaku Koordinator Fungsi Politik, mewakili Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema yang tidak dapat hadir malam itu, menyampaikan harapan bahwa persahabatan di antara masyarakat Indonesia dan Australia terus dipelihara.

“Generasi muda saat ini lah yang akan meneruskan penguatan hubungan kedua negara,” ujar Widya Rahmanto.

Disampaikan pula apresiasi kepada AIYA atas inisiatifnya menghimpun muda-mudi Indonesia dan Australia untuk temu kangen malam hari itu.


Widya Rahmanto selaku Koordinator Fungsi Politik KBRI Canberra.

 

Dalam rilis yang diterima oleh ABC Australia Plus Indonesia, Presiden AIYA Cabang Canberra, Kirrilly McKenzie menyampaikan terima kasih atas dukungan erat KBRI Canberra dalam memfasilitasi kegiatan Networking Evening tersebut.

“AIYA is a youth-led, non-government organization which aims to connect, inform and inspire Australians and Indonesians in order to pursue a greater relationship. (AIYA adalah organisasi non pemerintah yang dipimpin oleh orang-orang muda, yang dimaksudkan untuk menghubungkan, memberi informasi dan memberi inspirasi warga Indonesia dan Australia bagi hubungan yang lebih baik).” demikian disampaikan Kirrilly.

Seluruh peserta antusias mengikuti kegiatan jejaring ini. Khoiruni Nisa, mahasiswi asal Indonesia yang sedang studi S1 di bidang sustainability science berujar: “Saya bisa ketemu teman-teman lama saya di Australia. Acara seperti ini bagus untuk kami menjalin komunikasi, dan yang paling penting kami bisa bertukar pengalaman dan berbagi ilmu dengan Australia yang berbeda latar belakang dengan Indonesia.”

Hal serupa juga dirasakan Patrick Deegan, mahasiswa Australia yang mengambil jurusan S1 di bidang hukum dan pernah mengikuti pertukaran belajar di Yogyakarta.

Patrick yang malam itu mengenakan baju favoritnya Batik, menyampaikan dalam Bahasa Indonesia yang fasih bahwa dirinya menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan AIYA.

Aktif sebagai Sekretaris AIYA Cabang Canberra, Patrick yakin kegiatan yang memperat persahabatan pemuda-pemudi Indonesia-Australia yang memiliki aneka profesi mulai dari pemerintah hingga non-pemerintah, pasti akan bermanfaat untuk hubungan politik kedua negara.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Nusa Tenggara Association, Dr. Colin Barlow, salah satu Indonesianist di Canberra yang aktif membantu pengentasan kemiskinan di wilayah Nusa Tenggara, juga berbagi informasi mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Nusa Tenggara Association.

 

Adapun AIYA berdiri sejak tahun 2011 telah memiliki sepuluh cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia dan Australia.

AIYA menjadi wadah anak-anak muda dari berbagai profesi pekerjaan dan latar belakang pendidikan, berkumpul, berdiskusi dan berbagi pemahaman, mulai dari cara pandang dan pemahaman budaya, sampai pada pembahasan aneka ragam isu terkini yang dihadapi kedua negara.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hacker Asal Rusia Diduga Menyasar Pialang Saham Australia

Berita Terkait