jpnn.com, PALU - Puluhan pemuda berpakaian adat dari 33 provinsi dikirim untuk berangkat ke Palu, Sulawesi Tengah, untuk menjadi relawan.
Mereka adalah peserta Kapal Pemuda Nusantara (KPN). Para pemuda itu berkumpul di halaman Monumen Kapal Selam (Monkasel) pada Sabtu (27/10).
BACA JUGA: BMKG: Waspada Potensi Banjir dan Longsor di Sulawesi Tengah
Setelah pembukaan di tempat itu, mereka akan langsung Pelaksanaan KPN tahun ini terkesan berbeda.
Agenda rutin dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut biasanya difokuskan untuk promosi wisata daerah masing-masing.
BACA JUGA: Darurat Bencana Sulteng Berakhir, Masa Transisi Dua Bulan
"Harusnya tahun ini Sail Moyo Tambora ke NTB. Tapi, karena sama-sama terkena bencana, Pak Menteri (Imam Nahrawi, Red) meminta dialihkan ke Palu," ujar Koordinator KPN 2018 Gadri Attamimi.
Bentuk pelaksanaannya sedikit berbeda. Selain mempromosikan wisata, peserta KPN tahun ini akan bertugas menjadi psikiater dadakan untuk korban bencana.
BACA JUGA: Lara Terjun Langsung Bantu Korban Gempa di Palu
Sepanjang perjalanan menuju Palu, mereka akan diberi pelatihan trauma healing. Kemudian, ilmu mereka akan dipraktikkan untuk menghilangkan trauma para korban.
Total ada 99 peserta dari 33 provinsi. Tiap daerah mengirimkan tiga wakil terbaiknya. Provinsi Papua Barat tidak mengirimkan perwakilan.
Sebab, mereka tidak melakukan seleksi. "Seleksi kami cukup ketat memang. Fisik, akademis, dan kesenian budaya asal harus menguasai betul," imbuh alumnus KPN 2011 tersebut.
Mereka akan mengabdi selama 16 hari. Itu sudah termasuk perjalanan menggunakan kapal Pelni. Tujuan pertamanya adalah Makassar, Sulawesi Selatan.
Di sana, mereka akan mendapat pelatihan dan melakukan bakti sosial. Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke Palu untuk tugas kemanusiaan.
''Kami sebar beberapa daerah supaya lebih banyak yang tertangani," pungkas Gadri. (din/c17/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Kunjung Serahkan Diri, Napi Di Sulteng Bakal Masuk DPO
Redaktur & Reporter : Natalia