jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Majelis Pimpinan Pusat (MPP) Pemuda ICMI Ismail Rumadan menanggapi beredarnya video Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) yang menyindir kelompok tertentu dalam praktik ibadah shalat.
Menurut video yang beredar, Zulhas menyindir praktik ibadah shalat yang dikaitkan dengan fanatisme politik. Ia menggambarkan kelompok yang enggan melafalkan ‘amin’ atau tidak menjulurkan satu jari saat tasyahud karena alasan politik.
BACA JUGA: Bukan Cuma Zulhas, Waketum MUI Sebut UAS, Ustaz Adi, hingga Anies Pernah Guyon Soal Salat
Ismail Rumadan mengecam pernyataan Zulkifli Hasan ini, menganggapnya sebagai bentuk pelanggaran etika dan sensitivitas dalam beragama.
“Ini bukan hanya tentang politik, tapi juga tentang bagaimana kita menghormati praktik dan keyakinan agama. Pernyataan Zulhas telah menunjukkan ketidakpekaan terhadap sensitivitas umat beragama,” ujar Ismail Rumadan.
BACA JUGA: Heboh Pernyataan Zulhas, Hasto: Bakal Ada Keadilan Tuhan Ketika Menteri Bicara di Luar Ranah
Ismail juga menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dan menghindari pernyataan yang dapat menyinggung perasaan kelompok tertentu.
“Di masa politik seperti ini, kita harus lebih berhati-hati dalam berbicara, terutama soal agama. Kita harus menghindari pernyataan yang bisa memecah belah atau menghina keyakinan orang lain,” tambahnya.
BACA JUGA: Ketum MUI Minta Candaan Zulhas soal Salat Tidak Dilebih-lebihkan
Ismail berharap Zulhas segera menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf atas pernyataannya yang kontroversial ini.
“Kami menyerukan agar Zulhas segera memberikan klarifikasi dan meminta maaf kepada umat Islam atas pernyataannya. Hal ini penting untuk menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa kita,” tegas Ismail.
Selain itu, Ismail Rumadan juga menyerukan kepada semua pihak, khususnya para politisi, untuk tidak menyalahgunakan agama sebagai alat untuk kepentingan politik.
“Kita harus memastikan bahwa agama tidak menjadi alat politik yang dapat memicu perpecahan. Penting bagi kita semua untuk menjaga stabilitas dan kerukunan nasional,” pungkasnya. (dil/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif