jpnn.com - JAKARTA - Ketua Bidang Politik dan Keamanan Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Frederikus Lusti Tulis mengatakan kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Jokowi karena kepimpinannya sesuai dengan keinginan masyarakat.
"Jokowi tidak banyak memberikan janji tapi kerja dan kerja,” kata Frederikusi Lusti Tulis di Jakarta, Senin (25/7), menanggapi hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
BACA JUGA: Serbu Markas Kolinlamil, Warga Kendalikan Tank Leopard
Menurutnya, Jokowi juga selama ini terus melakukan kebiasaannya yakni blusukan. “Inilah modal utama beliau yang langsung melihat dari dekat persoalan di lapangan. Banyak hal yang telah beliau buktikan. Infrastruktur, kesehatan dan toleransi antarumat beragama,” tegas Frederikus.
Untuk diketahui, hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo terus menguat.
BACA JUGA: DPD: Indonesia Darurat Danau
“Saat ini, 67 persen warga Indonesia (responden) menyatakan puas dengan kinerja Jokowi,” kata Direktur Program SMRC Sirojuddin Abbas saat paparan hasil survei di Jakarta, Minggu (24/7).
Yang menyatakan tidak puas hanya sekitar 30 persen. Sebagai perbandingan, pada Juli 2015 lalu hanya 41 persen yang menyatakan puas atas kinerja Jokowi. Sedangkan yang menyatakan tidak puas mencapai 55 persen.
BACA JUGA: Ahok Diingatkan Taat pada Arahan Jokowi
Survei terbaru ini dilakukan pada 22-28 Juni 2016 dengan responden 1027 orang yang dapat diwawancarai. Metodenya multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih tiga persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Abbas melanjutkan, survei itu juga menemukan 76,5 persen responden menyatakan Indonesia bergerak ke arah yang benar di bawah kepemimpinan Jokowi. Hanya 12,5 persen yang menyatakan Indonesia ke arah yang salah. “Tapi, secara keseluruhan legitimasi pemerintah cukup tinggi,” tegas Abbas.
Dari sisi perjalanan demokrasi di bawah kepemimpinan Jokowi, 62,5 persen responden puas. Yang tidak puas hanya 29 persen. Survei juga menemukan bahwa 42 persen responden menyatakan kondisi ekonomi rumah tangga saat ini lebih baik dari setahun lalu.
Sedangkan yang menyatakan lebih buruk 24 persen. Abbas mengatakan, ada rasa optimisme yang tinggi dari publik akan kondisi ekonomi rumah tangga ke depan. Hal ini dilihat dari 61 persen responden menyatakan kondisi ekonomi rumah tangga ke depan akan lebih baik.
Sedangkan yang menyatakan tidak akan lebih buruk hanya enam persen. Survei ini juga mengklaim 37 persen responden menyatakan kondisi ekonomi nasional saat ini lebih baik dari setahun lalu. Yang menyatakan lebih buruk 23 persen.
Sedangkan yang menyatakan kondisi ekonomi nasional setahun ke depan lebih baik 55 persen. Yang menyatakan lebih buruk delapan persen. “Data ini menunjukan warga pada dasarnya optimis menghadapi ekonomi masa depan,” katanya.
Pengamat politik Burhanudin Muhtadi mengatakan, Jokowi harus memanfaatkan dukungan politik yang kuat dan tingkat kepuasan mencapai 67 persen ini. “Jika tidak bisa dimanfaatkan paling tidak untuk memenuhi janji-janji politik (saat kampanye), akan mubazir,” kata Burhanudin.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Saya Ingat Ini
Redaktur : Tim Redaksi