Saat itu, tim gabungan dari Polres Maros dan Kodim 1422 Kabupaten Maros, sedang melakukan penyisiran untuk melakukan pengejaran terhadap dua orang terduga teroris. Tiba-tiba, lelaki tersebut melintas. Penuturan warga setempat, Faisal bermaksud mencari tempat menginap di daerah Moncongloe.
Namun, sejumlah warga menolak dan merasa curiga dengan gerak-gerik yang bersangkutan. Terlebih lagi dengan tas ransel yang dibawanya. Warga mulai khawatir terhadap orang yang baru dikenal, lantaran insiden yang terjadi sebelumnya. Dimana kepolisian melakukan pengejaran terhadap dua orang yang diduga merupakan komplotan teroris.
Merasa curiga dan penasaran, warga pun berniat untuk melihat isi tas lelaki kelahiran tahun 1988 tersebut. Dia sempat memperlihatkan pakaian, sebelum akhirnya meninggalkan kerumunan warga tersebut. Warga berusaha mengejar lelaki yang memiliki tinggi badan sekira 163 centimeter.
Kejar-kejaran pun terjadi. Faisal berlari ke tengah-tengah areal persawahan dan masuk ke dalam areal perkebunan. Beberapa warga sudah berada di depannya. Warga yang baru saja kerja bakti di sekitar kejar itu kemudian mengadangnya. Dia akhirnya ditangkap warga saat ke dalam kebun milik pengurus gereja tersebut.
Dia pun tertangkap. Sejumlah warga kemudian memutuskan membawa yang bersangkutan menuju Polsek Moncongloe. Dia dibawa menggunakan sepeda motor ke kantor polisi. Tidak ada barang atau bahan berbahaya yang dibawa atau disimpan di dalam tas yang bersangkutan.
Tiba di kantor polisi, pelaku kemudian diinterogasi. Saat diinterogasi, Faisal, terlihat kesulitan untuk berbicara terbuka. Terkesan terdapat sesuatu yang disembunyikan dalam dirinya. Dugaan sementara, lelaki tersebut memiliki kelainan kejiwaan atau mental.
Dihadapan petugas kepolisian, Faisal, mengaku, dirinya sudah meninggalkan rumah sejak beberapa hari terakhir ini. Dia telah diusir dari rumahnya. Dia diusir dari rumahnya dikarenakan kerap mengaku kepada orang tuanya, jika dirinya selalu bertemu malaikat.
Malaikat yang dimaksudnya itu kerap dijumpainya saat dirinya sedang sakit. Karena itu, dirinya berjalan dan mencari rumah yang bisa ditempatinya. Kendati demikian, petugas kepolisian belum mempercayai sepenuhnya keterangan yang bersangkutan yang sangat berbelit-belit.
Kabid Humas Polda Sulsel, AKBP Endi Sutendi, mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya keterlibatan yang bersangkutan terhadap jaringan terduga teroris yang masih dikejar. "Sejauh ini belum ada kaitannya dengan terduga teroris yang ditangkap beberapa waktu lalu," sebut Endi Sutendi seperti dilansir FAJAR (JPNN Group), Jumat (16/11).
Ditambahkannya, pihaknya justru mengapresiasi sikap warga Kecamatan Moncongloe yang cukup antisipatif. "Pengejaran pelaku lainnya beberapa waktu lalu di daerah itu, ternyata memiliki dampak poisitif bagi warga sekitar. Mereka meningkatkan deteksi dini warga, responsif dan peduli terhadap perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi di lingkungan sekitarnya," bebernya. (abg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perekaman E-KTP Masuk Kampus
Redaktur : Tim Redaksi