Pemudik Asal Jakarta Diprediksi 9,7 Juta Jiwa

Selasa, 16 Juli 2013 – 03:42 WIB
JUMLAH pemudik asal Jakarta diprediksi mencapai 9,7 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 8,6 persen, dibanding tahun sebelumnya, yang mencapai 9 juta jiwa.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, memprediksi akan terjadi peningkatan jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini. "Kami perkirakan jumlah pemudik akan meningkat dari tahun sebelumnya," kata Pristono, saat Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), di Balaikota DKI Jakarta, kemarin (15/7).

Dijelaskannya, dari perkiraan 9,7 warga yang mudik, sebanyak 2,5 juta warga akan menggunakan angkutan umum, seperti bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sebanyak 729.278 orang, mudik gratis 81.289 orang, kereta api sebanyak 382.854, kapal laut 18.129 orang, dan pesawat 1.315.938 orang.

Sedangkan untuk jumlah kendaraan yang digunakan para pemudik diperkirakan mencapai 7,2 juta kendaraan, yakni 5,8 juta kendaraan roda empat dan 1,4 juta kendaraan roda dua. "Data ini merupakan prediksi dari tahun sebelumnya," ujarnya.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Eko Bayuseno mengimbau, pemudik agar tidak menggunakan sepeda motor. Karena setiap tahunnya angka kecelakaan paling tinggi dialami oleh pengguna motor. "Hampir 1,5 juta motor akan keluar Jakarta. Setiap tahun saat arus mudik dan balik diwarnai oleh kecelakaan yang mayoritas dialami sepeda motor," tegasnya.

Ia pun berharap akan lebih banyak lagi penyelenggara mudik bareng. Karena hal tersebut akan membantu mengurangi penggunaan kendaraan roda dua. "Mudik bareng ini sangat membantu kepolisian, mengurangi masyarakat yang mudik menggunakan motor," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, pihaknya masih membahas pelaksanaan mudik bareng yang akan dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Saat ini tengah dihitung jumlah kebutuhan untuk pemudik. "Iya coba nanti kita lihat kebutuhannya," ujarnya.

Sementara itu, Jokowi menilai, selama Ramadan ini Jakarta cukup kondusif. Diharapkan keadaan demikian bisa berlangsung seterusnya. "Kalau tadi melihat laporannya dan melihat lapangannya memang saya rasa sudah tidak ada masalah. Semoga nanti sampai lebaran dan ke depannya lagi masih sama," tandasnya.

Sementara itu, Kakorlantas Polri memastikan volume kendaraan H-7 dan H+7 lebaran meningkat drastis. Utamanya jalur Sumatera menuju Jawa Tengah. Untuk itu jajaran Kakorlantas Polri menambah 85 unit kendaraan operasional di tiga Polda yaitu Banten, Jawa Barat (Jabar), dan Jawa Tengah (Jateng). Hal itu, dilakukan di lapangan agar segala penanganan rawan kemacetan lalu lintas lebih cepat.

Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Istiono mengatakan, membackup Polda Jabar, Jateng dan Banten. Jumlah 85 unit motor ditambahkan untuk mengurai kemacetan di jalur-jalur wilayah Banten, Jabar dan Jateng. "Konsentrasinya di sana, penyebaran ini tentunya titik rawan kemacetan menjadi konsentrasi dari masing-masing Polda," imbuhnya kepada wartawan, Senin (15/7).

Ditambahkannya, pada H-7 hingga H+7 digelar Operasi Ketupat 2013. Petugas akan menggunakan motor matic untuk operasional agar lebih mudah mobilisasi. "Titiknya tersebar di Banten misalnya di pelabuhan menjadi konsentrasi, biasanya terjadi antrean panjang. Ini kami antisipasi, jika menunggu terlalu lama sopir dan kernet biasanya tidur di bawah, kami ingatkan jangan sampai terjadi kecelakaan," pungkasnya.

Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Istiono menambahkan, mengenai perbaikan jalan, diharapkan 25 Juli nanti  atau H-10) sudah selesai. Terutama jalur Selatan, Cileunyi-Nagrek-Limbangan-Tasi k yang menjadi sentra keluar-masuk kendaraan menuju Jawa. (wok/ibl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Kelurahan di Jakarta Belum Umumkan DPS

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler