Pemudik Bertambah, Jalur Mudik Belum Tuntas

Mabes Polri Petakan Jalur Mudik Sejak Maret

Kamis, 12 Juni 2014 – 04:42 WIB

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah pemudik tahun ini akan meningkat. Kenaikannya diperkirakan mencapai 3,83 persen dibandingkan tahun lalu. Namun, sejumlah infrastruktur jalan belum 100 persen tuntas dikerjakan. Sehingga dikhawatirkan akan menghambat arus mudik tahun ini.
    
Kepastian itu diketahui saat Kemenhub dan Kementerian Pekerjaan Umum menggelar rapat koordinasi jelang mudik lebaran tahun 2014. Dalam rapat tersebut, kedua instansi itu memaparkan tugas masing-masing.   
    
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak yang hadir dalam rapat kordinasi arus mudik lebaran mengakui bahwa sampai saat ini Pantura terus dikebut pengerjaanya. "Sampai saat ini kami terus bekerja untuk menyelesaikan jalur pantura," jelasnya.
    
Dari total panjang jalur Pantura yakni 1300 km membentang dari ujung barat sampai ujung timur pulau Jawa. Namun baru 70 persen atau 910 km yang sudah rampung. Sedangkan sisanya 30 persen atau sekitar 390 km sampai sekarang masih dalam tahap pembangunan yakni pengaspalan, pelebaran jalan dan peningkatan jalan.
    
Menurut Dardak, pihak Kemen PU mentargetkan pantura akan selesai akhir Juni atau paling lambat awal Juli. Dia yakin saat hari H lebaran jalur itu bisa digunakan pengendara pulang ke kampung halaman mereka.
    
Menurut Dardak pembangunan jalan berbeda dengan membangan rumah atau gedung. Pihaknya perlu mempertimbangkan arus lalu-lintas kendaraan yang melintas di jalan yang tersebut. Terkadang, pekerja harus membangun jalan pada malam hari agar tidak menganggu arus kendaraan.
    
Selama ini Pantura selalu dikeluhkan oleh pemudik. Jalur penting itu kerap rusak berat. Ditambah lagi perbaikan yang dilakukan pemerintah selalu dilakukan mendekati lebaran bahkan saat hari H mudik. Hal itu membuat kenyamanan pemudik terganggu lantaran kondisi jalan yang tidak nyaman dan macet.
    
Menanggapi itu, Djoko menjelaskan yang membuat pantura selalu rusak karena banyaknya kendaraan bertonase tinggi yang melintas di jalan itu. Saking seringnya, akhirnya membuat umur jalan menjadi lebih pendek. "Sehingga pasti banyak yang rusak," terangnya.
    
Untuk itu, dalam mudik kali ini, Kemen PU akan menerapkan teknologi fondasi jalan. Rencananya akan diterapkan di ruas Pantura Ngawi-Bojonegoro. Dardak mengatakan ada empat teknologi yang akan di tes. Yakni Rigid Pavement, pileslab, cakar ayam, dan sarang laba-laba. Menurut dia, Teknologi ini diterapkan untuk mengetahui usia jalan apabila diberi beban. "Pengendara yang lewat akan merasakan langsung," paparnya.   
      
Terpisah, Rakor yang bertempat di Kemenhub dimulai pukul 10.30. Menhub, E.E Mangindaan dalam keterangannya, menjelaskan untuk mudik tahun ini jumlah penumpang akan mengalami kenaikan cukup signifikan. Pada tahun 2013, jumlah warga yang pulang kampung  totalnya mencapai 18.587.668  juta orang. "Tahun ini kami prediksi sekitar 19.299.144  juta orang," terangnya usai rakor.
    
Dari angka 19.299.144  juta orang itu, mayoritas pemudik menggunakan moda angkutan jalan. Jumlahnya mencapai 5.587.838 penumpang, naik 0,9 persen dari tahun lalu. Selanjutnya angkutan kereta api sebanyak 4.488.551 penumpang yang naik  3,1 persen dari tahun 2013. Disusul angkutan udara  sebanyak 4.103.972 penumpang naik 11,48 persen dari tahun lalu.
      
Angkutan sungai danau penyeberangan juga naik 1,73 persen dari tahun lalu. Diperkirakan jumlahnya mencapai 3.544.767 penumpang. Dan yang terakhir yakni angkutan laut sebanyak  1.573.986 penumpang atau naik tiga persen.    
    
Mangindaan menyatakan untuk mencukupi ketersediaan angkutan lebaran, Kemenhub pun sudah moda transportasi baik angkutan jalan, udara maupun angkutan laut. Angkutan jalan disiapkan sejumlah 22.340 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), 16.415 bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), dan 4.260 bus pariwisata. Angkutan kereta api disiapkan 293 Kereta Api (KA) reguler, 32 KA lebaran, 416 lokomotif siap operasi, 1.555 kereta SO penumpang.
      
Sementara itu untuk angkutan sungai, danau dan penyeberangan disiapkan 174 kapal Roll On-Roll Off (Ro-Ro). Untuk angkutan laut disediakan 25 kapal Pelni, 28 Kapal Ro-Ro Swasta, 72 kapal penumpang swasta, 1.049 kapal swasta jarak dekat, 84 kapal perintis dan satu kapal PT, ASDP Indonesia (Ro-Ro). Sedangkan angkutan udara disiapkan 430 pesawat dengan kapasitas 58.585 penumpang.
      
Kemudian, untuk angkutan pribadi diprediksi juga mengalami kenaikan. Jumlah mobil pribadi yang melintas diperkirakan bakal naik 5,61 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara, untuk sepeda motor baka mengalami peningkatan 4,3 persen dibandingkan tahun lalu.
    
Tak hanya kendaraan yang dipersiapkan, Kemenhub juga membuat regulasi baru untuk mencegah kemacetan selama lebaran. Aturan tersebut mengatur jam beroperasinya kendaraan angkutan barang. Mangindaan mengatakan, mulai tanggal 24 Juli (H-4) pukul 00.00 sampai tanggal 28 Juli (H+1) pukul 24.00, semua kendaraan barang dilarang melintas di Jalan nasional di 8 Provinsi.
     
 Kedelapan provinsi itu adalah Lampung, seluruh provinsi di Pulau Jawa, dan Bali. Namun ada perkecualian bagi mobil pengangkut sembako, bahan bakar gas (BBG) dan mobil pengangkut bahan bakar minyak (BBM). "Untuk mobil BBG dan BBM masih diperbolehkan beroperasi," jelasnya.
      
Sementara itu, Mabes Polri mengklaim telah memetakan seluruh jalur mudik di Indonesia. Khusus untuk kawasan Jabar dan Jateng, sempat pula dipaparkan dalam Rakor Operasi Ketupat 2014 baru-baru ini. Para pemudik harus mewaspadai sejumlah titik rawan kecelakaan dan rawan macet.
    
Pengamanan jalur mudik di Jawa Barat dan Tengah dibagi menjadi tiga, yakni jalur pantura, tengah, dan selatan. masing-masing jalur memiliki tingkat kerawanan yang berbeda-beda. Secara keseluruhan, Jawa Barat memiliki 84 titik rawan kecelakaan dan Jateng memiliki 99 titik serupa.
    
Kepala Pelaksana Rakor Ops Ketupat Brigjen Carlo Brix Tewu menjelaskan, Tahun ini Polri menerjunkan 86.243 personel untuk mengamankan jalannya arus mudik dan balik. Jumlah itu masih ditambah dukungan sejumlah instansi sebanyak 51.552 personel, sehingga total ada 137.795 personel yang bakal mengawal para pemudik.
    
Survey jalur sudah dilakukan sejak bulan maret lalu, terutama untuk mengantisipasi potensi kemacetan dan kecelakaan. "Kami juga menyertakan hasil evaluasi operasi ketupat tahun lalu sebagai acuan," terangnya.
    
Operasi ketupat tahun lalu dinilai berhasil salah satunya karena angka kecelakaan menurun dibanding tahun 2012. Karena itu, cara-cara pencegahan kecelakaan yang dilakukan tahun lalu akan dipertahankan pada tahun ini. Jika perlu, intensitasnya ditingkatkan.
    
Misalnya, penempatan personel di jalur mudik dengan jarak masing-masing 100 meter. Tahun ini, jarak antar penjagaan bakal diperpanjang menjadi 200 atau 300 meter sesuai kebutuhan dan jumlah personel yang ada agar lebih efektif.  
    
Kemudian, kebijakan Kemenhub mengadakan mudik gratis dengan mengangkut serta motor pemudik tetap dipertahankan. Tahun ini, Kemenhub bakal mengangkut 9.000 motor dan 18.000 pemudik melalui jalur darat dan laut. Dengan demikian, jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor akan berkurang.
    
Bagi Polri, tolok ukur utama keberhasilan mengurangi kemacetan di jalur mudik adalah berkurangnya jumlah pemudik bersepeda motor. Semakin sedikit motor pemudik yang lewat, maka potensi kecelakaan yang terjadi semakin kecil
      
Survey jalur yang dilakukan sejak Maret membuat persiapan Polri tahun ini lebih baik. "Akan ada beberapa titik yang jumlah personelnya dikurangi, sementara di sejumlah titik lain akan ada perkuatan," lanjutnya. Dengan demikian, penempatan personel akan efektif karena tidak akan ada lokasi yang kekurangan personel sementara ada lokasi yang kelebihan personel. (aph/byu)

BACA JUGA: SBY Teken PP Kenaikan Gaji PNS

BACA ARTIKEL LAINNYA... KIP Dorong TNI Beber Dokumen Pemberhentian Prabowo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler