jpnn.com - BATAM - Suasana di ruang check-in bandara Hang Nadim Batam, Sabtu pagi (10/8) mendadak heboh. Hal ini dikarenakan ada seorang calon penumpang melahirkan di toilet bandara saat hendak buang air besar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari petugas bandara, penumpang yang melahirkan itu bernama Poningsih, 36. Saat itu, ia dan suaminya, Sukarman, merupakan calon pemudik asal Tanjung Guntung tujuan Surabaya. Mereka transit di Batam dan tiba di Batam pada Jumat (9/8). Setelah menginap satu malam di Batam, Sabtu (10/8) mereka ke bandara Hang Nadim.
BACA JUGA: Rekam E-KTP 16 Tahun di Mal
Namun Sabtu pagi sekitar pukul 08.30 WIB saat di ruang check-in bandara ia minta diantar ke toilet dengan alasan akan buang air besar. Tanpa curiga Sukarman lalu mengantar istrinya yang telah mengandung 9 bulan itu ke toilet terdekat.
Karena toilet wanita Sukarman cuma bisa menunggu di luar. Tak lama berada di toilet, Poningsih mendadak berteriak minta tolong, pasalnya saat ia merasakan buang hajat ternyata yang keluar lebih dahulu adalah kepala jabang bayi.
BACA JUGA: Evakuasi KMP Gerbang Samudera II Tunggu Air Pasang
Beruntung ketika itu ada seorang cleaning service yang sedang bertugas. Persalinan darurat di toilet itu berlangsung mulus dan bayinya lahir dalam kondisi sehat dan berjenis kelamin perempuan berbobot 3 kg.
Setelah sukses membantau Poningsih, petugas cleaning service tadi lalu memberitahukan ke petugas klinik bandara. Petugas lantas buru-buru menuju toilet dan membersihkan ari-arinya. Selang beberapa saat dari situ petugas melarikan Poningsih dan bayinya ke klinik Alam Sehat di Taman Raya Batam Kota. “Tidak ada tanda-tanda mau melahirkan. Cuma ingin buang air besar,” kata Poningsih saat ditemui di ruang kebidanan Rumah Sakit Alam Sehat.
BACA JUGA: 212 Penumpang KMP Gerbang Samudra II Selamat
Ketika ditanya, tentang nama yang akan diberikan ke putri keempatnya itu, ponongsih mengaku belum mempersiapkan nama untuk bayinya itu. “Belum tau kasih nama apa, tapi mau kasih nama yang ada kaitannya dengan bandara Hang Nadim,” ujarnya bahagia.
Karena kondisi yang tak memungkinkan untuk pulang kampung, ia dan sang suami membatalkan mudik ke Surabaya. Sebab, sesuai peraturan keselamatan penerbangan maka bayi di bawah 5 bulan belum bisa naik pesawat.
“Penumpang itu melahirkan 20 menit sebelum jadwal penerbangannya. Semua sudah kami urus pemulangan tiketnya, khusus untuk si istri pihak maskapai memulangkan dana tiketnya full, sedangkan untuk suaminya dikenakan biaya administrasi Rp 50 ribu,” kata seorang petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Hang Nadim yang tak ingin disebutkan identitasnya, siang tadi (11/8).(thr/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4,8 Juta Kendaraan Lintasi Jabar
Redaktur : Tim Redaksi