Pemulangan Habib Rizieq Harga Mati, PA 212 Ogah Rekonsiliasi dengan Jokowi

Minggu, 13 Oktober 2019 – 22:44 WIB
Panitia Ijtimak Ulama dan Tokoh IV Slamet Maarif ditemui di Hotel Lorin, Senin (5/8). Foto: Aristo Setiawan/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyatakan pihaknya tak akan melakukan rekonsiliasi dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Alasannya, pemulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) M Rizieq Shihab ke Indonesia sebagai syarat utama rekonsiliasi tak kunjung terpenuhi.

BACA JUGA: Mantan Pengacara Habib Rizieq Sebut Aksi Mujahid 212 Malah Bikin Malu

"Jangan bermimpi rekonsiliasi kalau imam kami belum pulang ke Indonesia. Itu harga mati buat kami,” kata Slamet kepada wartawan, Minggu (13/10).

Slamet menegaskan, PA 212 tak mau terpengaruh dengan manuver Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang baru saja bertemu dengan Presiden Jokowi. Menurut Slamet, PA 212 hanya patuh pada hasil ijtimak ulama.

BACA JUGA: Tolak Keras Usulan PA 212 soal NKRI Bersyariat!

“Mujahid 212 tidak akan melakukan rekonsiliasi dengan ketidakadilan, tidak akan berekonsiliasi dengan kecurangan dan kezaliman,” kata dia.

Oleh karena itu Slamet menegaskan, PA 212 akan menolak partai yang telah melakukan rekonsiliasi dengan pemerintah. "Jadi, ketika ada ketum partai mana pun yang ingin berusaha berekonsiliasi dengan pemerintah, ya kami pasti menolaknya,” sambung Slamet.(cuy/jpnn)

BACA JUGA: Mendagri Ingatkan Habib Rizieq Belajar Pancasila Lagi


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler