jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) merilis hasil survei yang mengukur persepsi atau opini masyarakat terhadap kinerja pemerintah dan kondisi politik nasional jelang Pemilu 2024. Survei dilakukan mulai tanggal 19-31 Maret 2022
Koordinator Penelitian LPMM Alamsyah Wijaya mengatakan survei ini mengambil sampel sebanyak 2200 responden yang mewakili Warga Negara Indonesia.
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru: Elektabilitas Erick Thohir Melejit Jelang Pilpres 2024
Sampel dipilih secara acak dari populasi pemilih yang berusia 17 tahun ke atas/sudah menikah dan yang sudah memiliki Hak Pilih jika diadakan Pemilu.
Hasil temuan survei menunjukkan, jika dilihat dari pernyataan responden yang keluarganya mengaku sering atau sangat sering mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik kebutuhan pangan maupun nonpangan (seperti listrik, biaya transportasi, sewa rumah, dan sebagainya), angkanya mencapai 28,7 persen dan 29,3 persen.
BACA JUGA: Menko Airlangga Sebut Bakal Ada 3 Mobil Listrik Meluncur Tahun Ini, Toyota Innova EV?
Sedangkan yang sering/sangat sering mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak (hingga tingkat SMA/sederajat) dan kesehatan (berobat) masing-masing 26,1 persen dan 24,9 persen.
"10,3 persen responden menilai keadaan ekonomi keluarganya saat ini dalam sangat menurun dibandingkan 2 tahun lalu. Hampir setengah responden 39,2 persen menilai keadaan ekonomi keluarganya saat ini sama saja dengan tahun lalu. Yang menilai lebih baik atau lebih buruk masing-masing 29,9 persen dan 16,9 persen,” kata Alamsyah dalam keterangan pers, Senin (4/4/22).
BACA JUGA: Kelompok Mak-Mak Sumbar Deklarasi Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024
Lebih lanjut, Alamsyah menjelaskan mayoritas reponden melihat keadaan ekonomi keluarganya tahun depan secara optmistis, di mana 51,1 persen responden berpendapat bahwa keadaannya akan lebih baik dibandingkan saat ini.
Yang berpendapat akan sama saja sekitar 34,2 persen, sedangkan yang berpendapat akan lebih buruk hanya 4,1 persen responden. Dan yang tidak menjawab sebanyak 10,6 persen.
Menurut Alamsyah, jika dilihat dari empat isu ekonomi nasional yang ditanyakan dalam survei ini, lapangan pekerjaan dan harga kebutuhan barang pokok merupakan dua isu yang dianggap sulit oleh banyak responden.
Responden yang tidak setuju/sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa lapangan pekerjaan makin banyak tersedia dan harga barang kebutuhan pokok relatif stabil dan terjangkau mencapai 53,8 persen dan 48,6 persen.
"Banyak responden juga yang tidak setuju bahwa daya Beli masyarakat meningkat dan banyak yang setuju bahwa kemiskinan meningkat,” ungkap Alamsyah.
Di bidang ekonomi, kata Alamsyah, selama dampak Covid-19 yang berakibat pada perekonomian nasional penilaian terhadap kinerja pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja dan menjaga harga kebutuhan pokok cukup rendah. Hampir setengah responden, masing-masing 67,2 persen dan 69,4 persen, menganggap kinerja pemerintah dalam dua aspek ini buruk/sangat buruk
Bahkan, proporsi responden yang memberikan nilai negatif terhadap penyediaan lapangan kerja sedikit lebih tinggi dibandingkan yang memberikan penilaian positif.
“Namun penilaian terhadap kinerja pemulihan ekonomi pemerintah yang berdampak terhadap keadaan ekonomi keluarga sangat positif. Hal ini tergambar dengan hampir setengah respoden yaitu 86,7 persen menganggap berhasil dan sangat berdampak positif bagi ekonomi keluarga," terangnya.
Tiga aspek di bidang ekonomi yang memperoleh penilaian baik tertinggi dari responden adalah pembangunan di perdesaan (79,9 persen), pembangunan infrastruktur (77,3%), dan pembangunan di daerah perbatasan (66,2%).
Sementara itu, penilaian baik terhadap kinerja pemerintah dalam aspek pemerataan pembangunan Jawa-luar Jawa dan pengentasan kemiskinan masing-masing mendekati 60%.
Terkait perilaku memilih masyarakat menjelang Pemilu 2024 terkait pilihan terhadap partai politik hasilnya adalah Partai Golkar menempati urutan teratas dengan angka 14,8%.
"Dalam survei ini responden ditanyakan mengenai pilihan partai politik jika pemilihan anggota DPR diselenggarakan pada hari saat wawancara survei dilakukan," terangnya.
Dengan mengunakan metode pertanyaan terbuka ditanyakan, jika pemilu legislatif yang memilih anggota DPR diselenggarakan pada hari ini, partai politik apa yang akan Anda pilih?
"Dari jawabann 2.140 respoden ditemukan bahwa elektabilitas Partai Golkar yang tertinggi (14,8 persen). Dengan memasukkan hitungan Margin of Error (MoE) sebesar +/- 2,12%, ada tiga partai yang berpeluang mempunyai dukungan suara di atas 10% saat survei dilakukan, yaitu PDI Perjuangan dengan angka 14,2% dan Partai Gerindra sebanyak 13,9%," bebernya.
Partai lain yang memperoleh suara di atas ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4% adalah PKS (4,4%), PKB (4,3%), NasDem (4,1%).
Sedangkan Partai Demokrat (3,3,0%), PAN (1,7%), PPP (1,4%), Perindo (1,3%), PBB (1,1%), Garuda (1,1%), PSI(0,7%), Hanura (0,4%), Berkarya (0,3%), PKPI (0,2%). Namun, masih ada 32,7% responden dalam survei ini yang tidak menjawab pertanyaan tentang pilihan partai ini.
Selanjutnya, dengan menggunakan metode pertanyaan yang ada dalam kertas kuisioner atau tertutup, ditanyakan jika pemilu legislatif yang memilih anggota DPR diselenggarakan pada hari ini, partai politik apa yang akan Anda pilih?
"Dari Jawaban 2.140 Respoden ditemukan bahwa elektabilitas Partai Golkar masih tertinggi yaitu dipilih oleh 20,7% respoden. Dengan memasukkan hitungan Margin of Error (MoE) sebesar +/- 2,12% , ada tiga partai yang berpeluang mempunyai dukungan suara di atas 10 persen saat survei dilakukan, yaitu PDI Perjuangan (18,2%) dan Partai Gerindra (17,9%)," terangnya.
Partai lain yang memperoleh suara di atas ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4% adalah PKS (5,4%), Partai Demokrat (4,6%), PKB (4,2%), NasDem (4,2%), dan Perindo (1,9%), PAN (1,8%), PRIMA (1,8%), PPP (1,6%), PBB (1,1%), Garuda (1,1%), Gelora (0,8%), PSI (0,7%), HANURA (0,4%), Berkarya (0,3%), Umat (0,3%), dan PKPI (0,2%). Namun, masih ada 12,8% responden dalam survei ini yang tidak menjawab pertanyaan tentang pilihan partai ini.
Lebih lanjut, dalam survei ini responden juga ditanyakan mengenai preferensi pilihan calon presiden terhadap tokoh yang ada di pikiran responden.
Dengan metode pertanyaan terbuka, ditanyakan siapa pilihan Calon Presiden yang dipilih responden, nama Ketua Umum Partai Golkar muncul di urutan teratas dengan angka 18,3%.
Kemudian di urutan kedua menyusul nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan perolehan 16,5%, diikuti Ganjar Pranowo (14,1%), Puan Maharani (5,1%), dan Kepala KSP Moeldoko (4,7%).
Nama KSAD Jenderal Dudung Abdurachman juga muncul dengan perolehan angka 4,6%, Guburnur DKI Jakrta Anies Rasyid Baswedan 3,5%, Khofifah Indar Parawansa (3,4%) AHY (3,3%), Muhaimin Iskandar (3,2%) Sandiaga Uno (1,3%) Erick Thohir (1,1%) dan tidak menjawab sebanyak 21,1%.
Sementara, ketika ditanya dengan pertanyaan tertutup jika pemilihan Presiden diselenggarakan pada hari ini, dari 16 Tokoh ini siapa yang akan Anda pilih? Nama Airlangga Hartarto kembali menempati puncak urutan dengan perolehan 21,7%, diikuti Prabowo Subianto (17,6%), Ganjar Pranowo (16,4%), dan Puan Maharani (5,1%).
"Selanjutnya, ada nama Kepala KSP Moeldoko (4,7%) Dudung Abdurachman (4,6%) Gatot Nurmantyo (4,4%), Sri Mulyani (3,7%) ,Anies Rasyid Baswedan (3,4%), Khofifah Indar Parawansa (3,4%), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3%), Muhaimin Iskandar (3,2%), dan Basuki Tjahaja Purnama (1,7%)," tuturnya.
Lalu ada nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan perolehan 1,4%, dan Mahfud MD dipilih 1,3%. Sementara itu, Sandiaga Uno dipilih 1,3%, dan Erick Thohir 1,1%. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 11%.
"Elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai calon presiden paling tertinggi dibandingkan nama-nama lain, baik saat ditanyakan melalui pertanyaan terbuka maupun pertanyaan tertutup, dengan variasi simulasi baik jumlah maupun nama yang ditanyakan," kata Alamsyah.
Namun, kata dia, elektabilitas Airlangga Hartarto yang berhasil dipotret dalam survei ini berkisar antara 21,7 persen dalam pertanyaan tertutup dengan simulasi dua nama capres head to head antara Airlangga vs Prabowo Subianto (sebanyak 48,7% memilih Airlangga dan 36,7% memilih Prabowo, sedangkan 13,9% tidak menjawab).
"Dalam pertanyaan tertutup dengan simulasi tiga nama capres head to head antara Ganjar Pranowo VS Airlangga Hartarto Vs Prabowo Subianto, sebanyak 31,7 % memilih Ganjar Pranowo dan sebanyak 38,4% memilih Airlangga dan 26,7% memilih Prabowo sedangkan 3,2% tidak menjawab," tandasnya.
Survei ini memiliki margin of error +/-2.12% dengan tingkat Kepercayaan 95 %. Survei dilakukan dengan media saluran telepon dan menghasilkan data survei dari 2140 respoden dari 2200 responden oleh Surveyor yang terlatih, penentuan responden mengunakan metode “Home Location Register”.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari