Penalti Kontroversial Warnai Kemenangan Liverpool di Final Liga Champions

Minggu, 02 Juni 2019 – 04:48 WIB
Liverpool juara Liga Champions 2019. Foto: AFP

jpnn.com, MADRID - Liverpool akhirnya menuntaskan dahaga gelar dengan mengangkat trofi Liga Champions 2019. Dalam laga final di Estadio Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6) dini hari WIB, The Reds mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0.

Liverpool sudah unggul saat laga baru berusia sekitar dua menit (Opta mencatatnya di menit pertama detik ke-48). Mohamed Salah mencetak gol lewat penalti. Gol tersebut merupakan gol tercepat kedua di final Liga Champions setelah gol Paolo Maldini (detik ke-50) saat laga AC Milan vs Liverpool di 2005.

BACA JUGA: Mengheningkan Cipta Untuk Jose Antonio Reyes yang Tewas dalam Kecelakaan

Salah pun menjadi pemain Mesir pertama yang mencetak gol di final Liga Champions.

Penalti didapat Liverpool setelah wasit Damir Skomina (Slovenia) menilai bola menyentuh tangan gelandang Tottenham Moussa Sissoko di dalam kotak penalti.

BACA JUGA: Jurgen Klopp: Ajax yang Pantas di Final, Bukan Tottenham

(Baca Juga: Klopp Pengin Angka 3 jadi Keberuntungan)

Para pemain Tottenham hanya protes kecil. Namun, pakar perwasitan Juan Andujar Oliver menganggap Skomina melakukan kesalahan.

"Itu kesalahan di pihak wasit. Bola mengenai dada Sissoko dan lengannya," kata Andujar kepada Radio Marca.

"Tindakan itu tidak seharusnya berbuah penalti. Itu sepenuhnya tidak disengaja," imbuhnya.

Pertandingan berlanjut. Liverpool unggul 1-0.

Setelah gol tersebut, Tottenham lebih banyak menguasai bola, meski hanya berkutat di daerah pertahanan sendiri. Entah kenapa tidak mencoba melakukan gebrakan, di saat performa Liverpool dalam laga ini sejatinya tidak ganas seperti biasa. Gol kedua Liverpool, gol yang membunuh permainan. Itu tercipta pada menit ke-87 oleh pemain pengganti Divock Origi.

Liverpool pun akhirnya mengukuhkan diri sebagai Raja Eropa musim ini. Gelar yang keenam buat mereka setelah 1977, 1978, 1981, 1984 dan 2005. The Reds kini berada di peringkat ketiga 'klasemen juara Liga Champions' setelah AC Milan (tujuh kali) dan Real Madrid (13). (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tottenham Vs Liverpool: Klopp Pengin Angka 3 jadi Keberuntungan


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler