Penambang Emas Ilegal Sulit Dihentikan

Minggu, 27 Mei 2012 – 11:16 WIB

JASINGA-Kendati sudah menelan banyak korban jiwa, aktivitas pertambangan emas ilegal di Gunung  Gede blok Pilar, Gunung Halimun, Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor masih tetap menjadi incaran gurandil. Pasalnya, bebatuan di gunung tersebut diyakini masih menyimpan urat emas. Petugas Polsek Jasinga pun tak sanggup mencegah para gurandil karena mereka masuk ke wilayah pertambangan secara ilegal dan melalui jalan tikus.

Kapolsek Jasinga Kompol Kompol Uba Subandi mengakui jajaranya belum bisa mencegah dan menutup lokasi penambangan emas ilegal di kawasan konserpasi Taman Naional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang notabene tidak ada penjagaan ketat dari petugas. “Gurandil (penambang emas ilegal) di wilayah Pongkor saja yang sudah dijaga dan dilarang petugas dari Brimob bukannya berkurang, malah jumlahnya semaikin banyak,” terangnya.

Kompol Uba menambahkan, maraknya para gurandil yang melakukan penambangan di lokasi gunung Pilar bukan hanya meruapakan kelemahan pihak kepolisian, tapi juga kelemahan dan kurangnya pengawasan dari pihak kehutanan. “Ini tugas kita bersama untuk menanganinya,” kilahnya.

Aparat kepolisian juga tidak bisa melakukan penyelidikan secara penuh terhadap kasus tewasnya delapan orang gurandil yang tertimbun longsor Kamis malam lalu.  Pihaknya hanya sebatas melakukan peneylidikan dan pendataan korban. “Sampai saat ini belum ada laporan dari pihak keluarga, dan pencarian para korban sudah dihentikan. Belum ada masyarakat yang melaporkan kehilangan keluarganya,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Balai TNGHS Agus Priambudi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengusiran terhadap para penambang emas ilegal  dengan cara melakukan patroli, memblokir jalan masuk dan menimbun sejumlah lubang. “Bila melihat ada petugas patroli mereka semua kabur dan tidak melakukan perlawanan. Mereka sadar bahwa perbuatanya ilegal,” terangnya.

Ia menambahkan, para penambang emas ilegal ini merupakan kelompok  besar dan terorganisir yang diduga dibekingi pemodal besar, sehingga jika petugas TNGHS melakukan patroli semua logistik dan peralatan untuk melakukan tambang ditinggalkan. “Kalau kepergok, mereka langsung kabur dan meninggalkan perbekalan makanan dan alat-alat yang biasa guanakan seperti cangkul, linggis bahkan jenset yang diguanakan untuk penerangan,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, pegunungan Pilar memang memiliki urat emas. Selain itu, beberapa gunung lainnya juga mengandung emas seperti Bayah, Cikotok, Sobak, dan beberapa wilayah yang masuk ke Kabupaten Bogor dan Sukabumi. (sdk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Air Sering Keruh dan Tekanan Lemah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler