jpnn.com, PALEMBANG - Upaya penyelundupan 115 kilogram sabu-sabu milik bandar narkoba kelas kakap jaringan internasional Myanmar digagalkan petugas BNN Provinsi Sumatera Selatan.
Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol. Djoko Prihadi memastikan seorang bandar yang ditangkap beberapa hari lalu merupakan satu jaringan langsung dengan komplotan kelas kakap peredaran gelap narkoba dari Myanmar.
BACA JUGA: Polisi Buru Pemasok Sabu-Sabu Milik Anggota DPRD Batam, Sudah Jelas Nih
Menurut Djoko, kepastian ini terungkap berdasarkan hasil penyidikan BNNP Sumsel terhadap tersangka NRH alias Acun (46), warga Sukarami, Palembang.
Tersangka Acun menjalani penyidikan seusai ditangkap Tim Bidang Brantas BNNP Sumsel bersama personel Bea dan Cukai Sumatera Bagian Timur pada Selasa (24/1) siang.
BACA JUGA: 3 Orang Pengedar Sabu-Sabu di Pasaman Barat Ditangkap, Barang Buktinya Tak Disangka
Dari penangkapan tersebut, kata dia, disita barang bukti puluhan paket sabu-sabu yang dikemas bungkus teh bertuliskan cool berhologram naga dengan berat 115 kilogram.
Barang bukti itu disimpan tersangka dalam bagasi mobil minibus Avanza warna hitam bernomor polisi BA 866 KB yang dikendarai dari Aceh melintas di Jalan Kolonel Dani Effendi, Talang Betutu, Palembang.
BACA JUGA: Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Tim SAR Masih Evakuasi Penumpang
Djoko memastikan tersangka Acun jaringan langsung komplotan peredaran narkoba internasional Myanmar, Laos, dan Thailand atau kerap disebut Segitiga Emas (Golden Triangel).
Hal tersebut berdasarkan ciri-ciri kemasan cool berhologram naga dan fisik barang bukti sabu berkualitas excellent yang dimiliki tersangka diproduksi di Myanmar, salah satu dari Golden Triangel.
“Dari sini terungkap kalau tersangka Acun bertugas selaku pengendali, sekaligus bandar sabu-sabu untuk wilayah Kota Palembang dan Provinsi Sumsel,” kata dia kepada wartawan di Palembang, Senin.
Menurutnya, berdasarkan pengakuan tersangka kepada penyidik, sabu-sabu dibawa langsung dari Aceh untuk tujuan kawasan Plaju, Palembang.
Adapun sabu-sabu milik tersangka Acun tersebut per kilogram dihargai senilai Rp 700 juta sehingga total mencapai Rp 80,5 miliar.
Tersangka beserta barang bukti 115 kg sabu-sabu dan satu unit mobil Avanza warna hitam BA 1866 KB saat ini diamankan di Kantor BNNP Sumsel.
“Hasil pengungkapan ini terus dikembangkan bekerja sama dengan BNN provinsi tetangga,” kata dia.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pengedar Sabu-Sabu di Tapsel Ditangkap, Lihat Tampangnya
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti