Penampakan Gunung Merapi Pagi Tadi, Ada Awan Panas, Siaga

Kamis, 07 Januari 2021 – 12:07 WIB
Kondisi puncak Merapi. Foto: dok BPPTKG

jpnn.com, BOYOLALI - Gunung Merapi mengalami erupsi yang ditandai dengan kemunculan awan panas dari puncak, pada Kamis (7/1) pukul 08.02 WIB.

Erupsi tercatat dengan amplitudo maksimal 28 milimeter dan berdurasi 154 detik.

BACA JUGA: Pak Ganjar Minta BPBD dan Warga Tetap Waspada pada Erupsi Gunung Merapi

Kepala BPPTKG Jogjakarta Hanik Humaida mengatakan, luncuran erupsi mengarah ke Kali Krasak. Tercatat pula tinggi kolom erupsi mencapai 200 meter.

“Kalau melihat jaraknya karena ini tidak teramati. Itu kan tertutup kabut, dari atas kelihatan di pucuknya saja. Kalau melihat durasinya, awan panas guguran jaraknya pendek. Kurang dari 1 kilometer,” katanya seperti dilansir Radar Jogja, Kamis (7/1).

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Pantau Pengungsi Gunung Merapi

Hanik menduga kemunculan awan panas guguran ini bukan akibat letusan. Berasal dari gundukan kecil di kawah Gunung Merapi. Lalu terjadi erupsi dan menyebabkan kemunculan awan panas.

Terkait erupsi, Hanik memastikan telah terjadi sejak 4 Desember. Tepatnya semenjak kemunculan awal lava pijar.

BACA JUGA: Imbauan Satgas Covid-19 Untuk Pengungsi Gunung Merapi

Kondisi lelehan lava pijar masih terpantau setiap harinya.

“Ada lava pijar itu sudah erupsi, sejak 4 Desember sudah disebut erupsi. Kalau dari laporan pos pengamatan, (erupsi Kamis pagi) luncuran ke arah barat daya atau Kali Krasak,” katanya.

Terkait dampak erupsi gunung yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu, Hanik belum mendapatkan data lengkap.

Sementara warga melaporkan adanya hujan abu di wilayah Boyolali Jawa Tengah. Pihaknya masih mengumpulkan data dari laporan masing-masing Pos Pengamatan Gunung Merapi wilayah.

“Belum ada (laporan hujan abu) karena masih kecil. Sampai sekarang belum mendapat laporan,” ujarnya.

Walau terjadi peningkatan aktivitas vulkanik, Hanik memastikan belum ada peningkatan status. Hingga saat ini status masih bertahan Siaga atau Level III. Zona resiko bahaya masih radius 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

“Untuk masyarakat kewaspadaan ditingkatkan karena ini sudah ada awan panas pertama. Nanti perkembangannya kami terus pantau. Kalau potensi bahaya belum sampai 5 kilometer,” katanya. (dwi/ila)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler