jpnn.com, PEKALONGAN - Seekor macan kumbang tertangkap kamera di Hutan Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah. Gambar tersebut diabadikan kamera trap yang dipasang Komunitas Swara Owa.
Video penampakan macan kumbang tersebut telah diunggah di kanal berbagi video, Youtube oleh Wangi Management. Dalam video berdurasi 1:27 ini tampak beberapa satwa tertangkap kamera trap mulai dari babi hutan hingga macan.
BACA JUGA: Elang Jawa Terancam, Kini Hidup di Gunung Picis
Pegawai Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IV Dinas LH dan Kehutanan Jateng Teguh mengatakan, Komunitas Swara Owa memasang kamera trap di Hutan Sokokembang untuk mengetahui kekayaan alam di hutan Petungkriyono. Hasilnya, terekam penampakan seekor macan.
“Saya juga sudah lihat rekamannya yang ada di youtube. Awalnya rekaman ini memang tidak untuk dipublish, namun ndak tahu kok muncul di youtube,” terang Teguh kepada Radar Tegal.
BACA JUGA: Babi Hutan Menjadi-jadi, Warga Jadi Takut Bertani
Menurutnya, Hutan Lindung Petungkriyono memang sangat kaya flora dan fauna, bahkan beberapa spesies langka dan dilindungi ada di hutan Petungkriyono. Di antaranya owa Jawa, macan, beberapa spesies anggrek, serta beberapa spesies burung langka seperti elang Jawa dan raja udang kalung biru.
Disinggung keberadaan macan tersebut, dia menekankan jika keberadaannya tidak mengancam atau membahayakan manusia. Sebab, kondisi hutan di Petungkriyono masih bagus, terutama rantai makanannya masih bagus.
“Mangsa alami macan masih banyak dijumpai di hutan seperti babi hutan,” kata dia.
Dikatakan pula, dengan biodiversitas yang tinggi di hutan Petungkriyono para pegiat lingkungan seperti Swara Owa, Yayasan Relung, dan lainnya bersama pihak terkait seperti Cabang Dinas Kehutanan, Perum Perhutani, dan BKSDA Jateng beberapa kali melakukan pertemuan untuk membahas penyelamatan kekayaan alam di Hutan Petungkriyono.
“Pegiat pariwisata agar jangan terlalu masif membuka kawasan hutan. Juga digagas adanya wisata minat khusus seperti wisata pengamatan burung dan tracking. Bahkan ada gagasan agar Hutan Petungkriyono dijadikan sebagai calon kawasan ekosistem esensial,” pungkas dia. (yud/had/zul)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti