jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo sudah dua kali mengunjungi daerah terdampak bencana gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR), di Pidie Jaya, Aceh. Yakni pada 8 Desember dan 15 Desember.
Presiden menilai, penanganan pascagempa di provinsi yang kini dipimpin Plt Gubernur Aceh Mayjen Soedarmo itu berlangsung sangat cepat.
BACA JUGA: Kurator Maybank Ternyata Sudah Berstatus Tersangka
“Saya melihat bahwa penanganan di awal, tiga hari setelah kejadian, sangat cepat dan sangat bagus sekali,” kata Presiden Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (16/12) siang.
Dikutib dari situs resmi setkab, Presiden juga meminta agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi segera dimulai.
BACA JUGA: TNI AL Wilayah Timur Serentak Tanak 56.629 Bibit Mangrove
“Saya minta nanti bantuan dari TNI, dari Panglima TNI agar ini juga dikerahkan dalam proses rekonstruksi yang segera akan dimulai, baik yang untuk rusak berat, untuk rusak sedang, maupun rusak ringan,” kata Presiden Jokowi.
Presiden menjelaskan, memang dirinya sengaja dua kali mengunjungi daerah terdampak bencana, bencana gempa bumi, di Pidie Jaya, dan di Bireuen di Aceh.
BACA JUGA: Sibuk, Anak Buah Cak Imin tak Penuhi Panggilan KPK
Pada kunjungan yang kedua, Presiden Jokowi mengaku ingin memastikan bahwa seluruh rakyat mendapatkan bantuan, seluruh rakyat mendapatkan pelayanan dan penanganan yang baik.
“Mulai dari bantuan pelayanan kesehatan, bantuan santunan kematian, ketersediaan logistik bagi pengungsi, bantuan untuk anak-ana, maupun pembangunan kembali fasilitas-fasilitas umum, baik kantor pemerintah, sekolah, masjid, dan juga rumah-rumah warga yang rusak,” papar Presiden Jokowi.
Untuk itu, Presiden meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyampaikan laporan dan langkah-langkah konsolidasi dan koordinasi, terutama dalam soal jumlah dalam kaitannya dengan lokasi dan jenis kebutuhan yang diperlukan.
Rapat tersebut dihadiri antara lain oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menkeu Sri Mulyani, Menperin Airlangga Hartarto, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bamban Brodjonegoro, dan Mensos Khofifah Indar Parawansa. (FID/ES/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Geledah Dua Markas Bakamla dan Kantor Melati, Ini Hasilnya
Redaktur : Tim Redaksi