Penanganan Sindikat Imigran Iran Ditangani Tim Gabungan

Jumat, 23 Desember 2011 – 10:01 WIB

TULUNGAGUNG - Perkembangan penyelidikan kasus people smuggling belum menunjukkan perkembangan berartiSetelah empat nelayan, dua PNS, dan empat oknum tentara (tiga dari Koramil Besuki, Tulungagung, dan satu dari Kodim Sampang), masih belum ada tambahan pemeriksaan

BACA JUGA: 540 Ton Kentang Impor Berbakteri Dibakar



"Semuanya kini sudah ditangani oleh Satgas Imigran," kata Kapolres Tulungagung AKBP Agus Wijayanto, Kamis (22/12)
Menurut perwira dengan dua melati di pundak tersebut, Satgas tersebut merupakan tim gabungan dari Bareskrim Mabes Polri dan Polda Jatim

BACA JUGA: Total 79 Jenazah Dievakuasi

Juga ada kerjasama koordinasi dengan pihak terkait lainnya, seperti TNI-AD

   
Informasi yang dihimpun Jawa Pos menyebutkan bahwa para oknum tentara tersebut mendapat upah sekitar Rp 5 juta

BACA JUGA: Reformasi Polri Dinilai Masih Lamban

"Boleh dibilang ini sebenarnya merupakan sambilan dari mereka sajaMereka juga mengaku terkejut dan kaget, sekaligus panik, ketika tahu kapal tersebut tenggelam," terang sumber di Satgas
   
Hanya, penyidikan atas kasus tersebut kini sedikit terhambat oleh birokrasiKarena korlapnya adalah anggota militer aktif, maka penanganannya dilakukan oleh DenpomKendati TNI-AD sendiri sudah kooperatif, namun tetap saja ada birokrasi yang harus dilakukan, seperti mengirim surat terlebih dulu bila ingin memeriksa
   
Hingga kemarin, fokus pemeriksaan masih dilakukan terhadap Serka Mk, anggota Kodim Sampang, yang memberikan order untuk melakukan pengiriman imigran masuk kapal"Kami sudah ada gambaran, dan tampaknya juga bakal melibatkan sejumlah atasannyaTapi, informasi ini perlu diperdalam lagi," imbuhnya, seraya mewanti-wanti namanya tidak disebutkan
   
Dikatakan sumber tersebut, sebenarnya pihak Satgas sudah mempunyai gambaran besar mengenai siapa saja sindikat iniTerutama siapa-siapa yang bekerja sama dengan sindikat people smuggling internasional

"Tapi, tentunya kami bekerja berdasarkan bukti-bukti yang adaKami tak bisa asal main tangkap atau main periksa saja," ucapnya, seraya menolak menyebutkan gambaran besar sindikat tersebut dengan alasan untuk kepentingan penyidikan.
   
Untuk itu, sumber tersebut mengatakan pihaknya akan fokus memeriksa dua orang kru lokal yang terdampar di Pantai Sendangbiru, Malang"Tapi pengakuan mereka masih berbelit-belitDulu bilangnya juru mudi, sekarang bilangnya hanya kru biasa," tambahnya.  
   
Hanya, dia menyebutkan bahwa rantai sindikat ini sebenarnya masih sangat panjangBoleh dibilang keempat oknum TNI, dua PNS, dan empat nelayan tersebut merupakan mata rantai paling ujung

"Mereka hanya bertanggung jawab mulai datangnya para Imigran di pantai Popoh hingga mengantarkannya sampai ke kapal yang akan membawa para imigran tersebut ke Australia," tuturnya
   
Yang paling penting adalah mengungkap siapa yang mendatangkan mereka ke Jakarta, bekerjasama dengan sindikat internasional, menyiapkan tempat penampungan, hingga membawanya ke pantai-pantai yang relatif sepi untuk pemberangkatan"Itu kakapnyaYang tengah diperiksa ini masih merupakan bagian kecil saja," tandasnya

Brigjen Pol Eddi Sumantri sendiri menolak berkomentar ketika ditanya mengenai masalah ini"Semuanya masih dalam pendalamanPercayalah, kami akan profesional dan proporsional dalam menangani kasus ini," tandas orang nomor dua di jajaran kepolisian Jawa Timur tersebut(ano)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menanti Kejutan Hasil Audit Forensik Century


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler