Penangkapan Anggota TKN Jokowi tak Pengaruhi Elektabilitas

Rabu, 17 Oktober 2018 – 06:45 WIB
INOVATIF: Dirjen Otda Kemendagri Sumarsono menyerahkan penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2018 kepada Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin. Foto: Pemkab Bekasi for JPG

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Ace Hasan Syadzily meyakini penangkapan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin yang juga tim sukses petahana itu tidak akan berpengaruh pada elektabilitas.

"Saya kira enggak. Saya meyakini ini tidak akan mempengatuhi terhadap elektabilitas Pak Jokowi sama sekali. Karena tidak ada kaitan langsung antara kasus Bu Neneng dengan Pak Jokowi," kata Ace di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (16/10).

BACA JUGA: Mau Sumbang Dana Kampanye Jokowi? Ini Nomor Rekeningnya

Ace menjelaskan, Neneng merupakan dewan pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat khususnya wilayah Bekasi dan Jawa Barat bagian utara.

Ace mengaku, Neneng sudah didepak dari jabatan itu pascaditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek Meikarta.

BACA JUGA: Wabup Bekasi Prihatin Neneng Ditangkap KPK Saat Sedang Hamil

"Jadi kepengurusan dia sebagai tim kampanye daerah di Jawa Barat pun juga sudah harus digantikan," kata Ace.

Sebelumnya, KPK melakukan OTT terhadap sembilan orang terkait dugaan suap pengurusan perizinan proyek pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi. Dua di antaranya adalah Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro.

BACA JUGA: Bupati Bekasi yang Kena OTT KPK Itu Timses Jokowi

Kesembilan orang itu sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam konferensi pers yang diumumkan oleh Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.

“Diduga realisasi pemberian sampai saat ini adalah sekitar Rp 7 miliar melalui beberapa kepala dinas pada April, Mei, Juni 2018,” kata Laode di Gedung KPK, Senin (15/10).

Lebih lanjut Syarif mengatakan, uang Rp 7 miliar itu merupakan pemberian pertama dari total janji Rp 13 miliar. “Itu untuk keperluan pengurusan izin lahan (proyek Meikarta) yang 84 hektare,” bebernya.

Menurut Syarif, ada dua termin pemberian suap lagi. Namun, KPK masih menelusurinya.

Syarif mengatakan, setidaknya ada empat tersangka yang diduga memberi suap. Yaitu dari Lippo Group masing-masing bernama Billy Sindoro, Taryudi, Fitra Djaja Purnama dan Henry Jasmen.

Sementara lima tersangka yang diduga menerima suap yaitu Bupati Bekasi Neneng, Jamaludin (Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi), Sahat MBJ Nahor (Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi), Dewi Tisnawati (Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi), dan Neneng Rahmi (Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi). (tan/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Jokowi Minta Prabowo Ungkap Kepala Daerah yang Terancam


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler